JAKARTA, AKSIKATA.COM – Gelombang aksi demonstrasi terhadap pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja yang berlangsung hari ini berujung ricuh, diwarnai pula dengan sejumlah pengrusakan dan pembakaran mobil milik aparat.
Kericuhan terjadi di sekitar Istana Negara. Massa melemparkan batu dan membakar pos polisi. Selain pos polis fasilitas umum seperti pembatas jalan juga dirusak oleh massa. Polisi berusaha menghalau massa yang ingin menuju Istana Merdeka. Tembakan gas air mata dilontarkan. Massa pun berlarian menghindar ke berbagai arah. Beberapa di antaranya terluka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (8/10/2020) menyebutkan, sejumlah fasilitas umum mengalami kerusakan, termasuk jatuh korban dari pihak kepolisian yang mengalami luka-luka.
“Terdata saat ini ada enam anggota kami yang menjadi korban luka, selain itu ada beberapa fasilitas kepolisian, seperti pos lantas dibakar, dirusak, ada juga halte bus,” terang Yusri.
Pihak kepolisian menangkap hampir hampir 1.000 orang yang berasal dari kelompok anarko-anarko. “Itu perusuh-perusuh,” ucapnya.
Berikut sejumlah kerusakan akibat demo tersebut :
1. Pos polisi di Bundaran Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, dirusak massa dan dibakar.
2. Pos polisi di Harmoni Jl Hayam Wuruk dicoret-coret oleh massa.
3. Pagar pembatas proyek MRT di sekitar Harmoni dicabut.
4. Halte Transjakarta di Bundaran HI dibakar massa
5. halte TransJakarta yang tercatat dirusak:
6. 10 halte Transjakarta, yakni di Harmoni Central Busway (HCB) (Koridor 1), BI (Koridor 1), Gambir 1 (Koridor , Sumber Waras (Koridor 3), Grogol 1 (Koridor 3), Dukuh Atas 1 (Koridor 1), Petojo (Koridor 8), Benhil (Koridor 1), Rs Tarakan (Koridor 8) dan Kwitang (Koridor 2) dirusak.
7.Mobil tahanan milik Polres Jakarta Pusat dihancurkan
8. Kendaraan berat excavator di depan Gedung Bank Indonesia ludes di makan api.
9. Pos Polisi Tugu Tani kawasan Cikini dan Pos Polisi didepan Grapari TelkomselJalan Ridwan Rais dirusak.
