KDDI Sebut Indonesia Kekurangan 1,4 Juta Kantong Darah Per Tahun

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Ketua Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) Edward Napitupulu Ketua Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) menyebutan sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum memahami pentingnya donor darah secara rutin, baik sebagai tindakan sosial atau amal, maupun sebagai salah satu cara menjaga kesehatan diri. Padahal pendonor darah bisa dikatakan pahlawan tanpa nama.

Realitanya, ketersediaan kantong darah rata-rata hanya berkisar antara 4 juta hingga 4,2 juta kantong per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 90% berasal dari donor sukarela, sedangkan sisanya dari donor pengganti. “Indonesia idealnya memiliki persediaan kantong darah sekitar 5,6 juta per tahun. Akan tetapi, kondisi yang terjadi malah sebaliknya, Indonesia justru masih kekurangan kantong darah sebanyak 1,4 juta per tahun,” kata Edward saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).

Edward menjelaskan, KDDI akan menggelar seminar nasional bertajuk “Memaknai Lebih Dalam Donor Darah di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Teknologi Maju” sebagai sarana menggugah kesadaran masyarakat pentingnya

“Kami semua orang-orang yang tadi tidak saling mengenal, tetapi karena darah kami bisa menjadi satu kesatuan untuk memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Kami sadar bahwa ketiadaan pendonor akan membuat banyak kesulitan bagi pasien-pasien yang membutuhkan darah. Oleh karena itu, kami akan melakukan seminar nasional untuk mempertemukan para pendonor dan pakar kesehatan di bidang darah,” terang Edward.

Kegiatan seminar akan dilaksanakan,Selasa (15/10/2024) di Gedung Sujudi – Aula Siwabesy, Kementerian Kesehatan RI, Jl. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta dengan keynote speaker Menteri Kesehatan. Narasumber terdiri dari Unit Donor Darah/Ketua PMI Kota Bandung – Jawa Barat: Ahli Hukum Kesehatan dan Perwakilan Pendonor.

Panitia mengundang 150 orang menjadi peserta seminar terdiri para tenaga kesehatan, pelayanan darah, ahli hukum, termasuk mahasiswa dan para Ketua PMI khususnya dari cabang lima wilayah kota di Jakarta.

“Jadi melalui kehadiran KDDI, termasuk seminar nasional mendatang, kami ingin menggalakkan dan mendorong generasi muda untuk tergerak berpartisipasi dalam kegiatan donor darah sekaligus mengapresiasi para pendonor rutin, baik yang sudah terdata di Palang Merah Indonesia (PMI), maupun yang belum,” tandasnya.