Nenek Merah Membuat April Takut Sama Nasi

Pengalaman horor tinggal di tanah wakaf adalah cerita yang mengawali April Endah, yang awalnya menekuni dunia modeling. Di ceritakannya, kejadian diawali dengan keluarganya yang pada tahun 2002 membeli rumah di salah satu daerah di Bogor, yang kemudian direnovasi. “Mulanya, kami tidak tau jika tanah tersebut adalah tanah wakaf,” kata April.
Setahun dua tahun tidak ada kejadian aneh, tapi setelah 3 tahun menempati tempat tersebut mulai ada masalah.
“Aku sakit, sudah ke dokter tapi tidak ada keterangan medis dari dokter. Setelah dari Rumah Sakit (RS), ada rutinitas dirinya sehari sakit, sehari sembuh, dan anehnya penyakit demam itu hilang, ketika ada di RS,
Namun ketika sampai rumah, penyakit demamnya kumat lagi, bahkan pernah April mendengar ada banyak orang yang bersuara sedang berkumpul di ruang tamunya.
Usai beberapa hari sembuh, kemudian tiba-tiba April diserang penyakit gatal-gatal, “tapi pas dibawa ke rumah sakit gak ada apa-apa, pas dibawa ke RS suhu badan normal, tapi pas pulang ke rumah sakit lagi, sehingga diputuskan aku di rawat 3 hari,” ungkapnya.
Setelah dirinya dinyatakan sembuh dari RS, kemudian pulang ke rumah, kini bergantian abangnya yang tertimpa sakit, yang akhirnya divonis DBD. Uniknya, selagi pas abang dirawat di RS, aku kumat lagi demamnya, akhirnya masuk lagi ke rumah sakit dan satu ruangan dengan abangku. Sewaktu kami berdua masih di RS, tiba-tiba dengar kabar bahwa ayah aku sakit ada benjolan di daun telinganya, akhirnya di opersi, dan akhirnya kami bertiga di ruangan yang sama di RS, dan setelah semua dinyatakan sehat kemudian mereka bertiga diperbolehkan pulang,” paparnya.
Waktu berlanjut, setelah beberapa bulan dirinya sehat, April yang masih duduk di bangku SD bermain petak umpet bersama teman-temannya, dan tiba-tiba ada yang mendorong tubuhnya, dan bibir aku terluka.
Ketika sakit dan terluka dibibirnya, ada rencana om dan tatntenya akan menjenguknya di rumah.
“Orang tua kami dikabari lewat SMS, dan akhirnya terbukti ada dua sosok yang datang ke rumah dan dari penampakannya menyerupai om dan tante aku yang datang ke rumah. Namun, aku terkejut ketika dikabari oleh om, bahwa beliau minta maaf karena tidak bisa datang sebab ada urusan pekerjaan, kontan saja aku terkejut, lantas yang tadi datang berdua itu siapa, bahkan kami sempat ngobrol sekitar 5 menit itu om menanyakan perihal jatuhnya aku. Bahkan saat dia datang pun aku sempat salim kepada dua sosok itu,” ungkap April.
Tida kcuma itu, kejadian misterius berlanjut ketika dirinya yang masih bersekolah kelas 4 SD, tiba-tiba saat aku di dalam toilet, ada yang mengetuk pintu sebanyak 3 kali, “pas aku buka tak ada orang, kemudian diketuk lagi, dan aku penasaran aku buka pintu toilet kemudian melihat sosok berupa perempuan dengan bermuka datar, tidak ada mulut, mata dan hidung, namun dalam kondisi yang beradarah. Aku lari ke kelas, ketakutan,” tuturnya.
Kembali ke persoalan tanah wakaf, akhirnya orang tua memutuskan untuk menjual rumah dan tanah tersebut pada 2007, dan waktu itu ada calon pembeli yang datang. Karena ingiin menumpang ibadah, dan saat ingin menuju ruangan sholat yang arah kiblatnya ada jendela yang tiba-tiba muncul sosok pocong yang mungkin akan mengganggu keimanannya dalam melaksanakan sholat. Padahal itu masih waktu sholat azhar. Karena takut dan banyak yang gagal membeli karena takut.
Sampai 2008 ada orang yang tertarik dan akhirnya orang tersebut setuju membeli rumah tersebut. Kemudian dua minggu setelah ditempati pembeli tersebut, tiba-tiba suami dari pemilik rumah bekas aku meninggal dunia, karena muntah darah.
Teror berlanjut di rumah yang baru, April sudah masuk SMP, ada Mos (Masa Orientasi Sekolah) dan dirinya disuruh guru untuk berendam di kali. Disaat itu April melihat sosok nenek yang sedang memegang nampan, dan dirinya sempat bicara, nah sekejap kemudian April dipangil temannya, sesaat kemudian nenek itu hilang dengan sendirinya, padahal itu jam 12.30 siang.
“Sejak bertemu dengan nenek tersbut akhirnya mata bathin aku bisa melihat mahluk astral, bahkan si nenek itu sekarang sering datang dengan membawa tongkat dan berjubah merah, sampai saat ini. Biasanya jika saya ingin ditemui mahluk astrasl tanda-tandanya adalah wangi melati, bau ubi bakar, dan ada angin tiba-tiba menghampiri diri saya,” jelasnya.
Yang uniknya, diakui April bahwa dirinya selama tiga tahun takut sama nasi selama 3 tahun jadi semasa SMP. “Jangankan menyentuh, melihat beras saja aku takut, karena ketika melihat beras atau nasi, aku seakan-akan melihat belatung. Jadi hanya mie instan dan makanan lainnyua yang aku makan. Tapi anehnya hal itu sembuh dengan sendirinya, dan saya bisa makan nasi lagi,” demikian April Endah menuturkannya dengan aksi.kata.com