JAKARTA, AKSIKATA.COM – Nyoman Arya Suartawan (NAS), yang awalnya hanya menekuni kegiatan fotografi saja, kini mencoba merambah ke bisnis pembuatan Diorama. Karena menurut lelaki asal Bali ini, ide dan kreatifitasnya semakin ditantang, terutama saat dirinya menemukan titik detail sebuah konsep Diorama.
“Karena terlalu sering motret Diorama, akhirnya saya tertarik mencoba membuatnya sendiri, apalagi saya pun tertaik dengan tatanan makro fotografi,” jelas ayah 3 putra ini.
Disamping itu, semakin hari, semakin banyak teman yang menanyakannya soal Diorama tersebut, lalu menurut lelaki kelahiran Singaraja, 05 Oktober 1982 ini, akhirnya memutuskan untuk memproduksi dan memasarkannya, dan beruntung pada momen G20 lalu, Nyoman mendapat kesempatan memamerkan hasil karyanya.
Dalam pembuatannya, menurut dia, tingkat kesulitannya adalah ketika mencari bahan-bahannya, karena kabanyakan memakai bahan import.
Sedangkan untuk pemasarannya, NAS sudah menyentuh keseluruh Indonesia. “Pernah mau mencoba pasar luar negeri, tetapi saya belum bisa karena harus ada paypal dulu,” ujarnya.
Mengenai kendala untuk pengembangan bisnisnya adalah pangsa pasar yang masih susah saat ini, terutama setelah covid beberapa waktu lalu.
Dengan terapan home industri, Nyoman mengaku untuk harga yang dibandrol berkisar dari terendah dari 25.000 sampai puluhan juta rupiah.
Sementara mengenai proses dan waktu pembuatannya, hal itu disesuaikan dengan materi pesanan. “Kalau skala kecil biasanya sehari jadi, tapi kalau besar harus menunggu import barang yang bisa memakan waktu sampai tiga bulan,” kata suami dari Luh Putu Gisca Pramitasari ini.