JAKARTA, AKSIKATA.COM – Tahukan Anda, bahwa harta kekayaan keluarga Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud tercatat mencapai US1,5 triliun dolar atau setara Rp21.525 triliun (kurs Rp14.350 per dolar AS). Jumlah yang sangat fantatis.
Nilai kekayaan kerajaan keluarga Raja Arab Saudi ini bahkan disebut-sebut menandingi keluarga kerajaan Inggris hampir 20 kali lipatnya, yaitu 88 miliar dolar atau setara Rp1.262,8 triliun.
Dilansir dari laman The Richest, Sabtu (13/3), kekayaan kerajaan Arab Saudi utamanya berasal dari keuntungan perusahaan minyak nasional Saudi Aramco. Pasalnya kerajaan tersebut memegang kontrol atas BUMN minyak itu.
Saat ini, Saudi Aramco masih menjadi produsen dengan cadangan minyak mentah terbesar kedua di dunia. Begitu juga tingkat produksinya yang masih tinggi.
Sementara untuk aset berbentuk aneka macam. Mulai dari empat perkebunan megah, satu Istana Murabba dengan 32 kamar dan tujuh halaman, satu istana Al Yamama dengan 400 kamar, satu Istana Riyadh yang menjadi markas kerajaan dengan berbagai dekorasi emas, hingga satu Istana Erga yang terkenal mewah.
Harta kerajaan Arab Saudi tidak hanya dipegang oleh Raja Salman, tapi juga Putra Mahkota Mohammad bin Salman. Ia memiliki istana di Prancis seharga 300 juta dolar atau Rp4,3 triliun dengan 10 kamar dan luas 50 ribu meter persegi.
Ia juga memiliki Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci senilai US$450 juta atau Rp6,45 triliun, superyacht Serene senilai 500 US dolar juta atau Rp7,17 triliun, dan lainnya.
Sementara keponakan Raja Salman yang juga menjadi pewaris tahta, Pangeran Alwaleed bin Talal memiliki real estate dan hotel mahal, seperi The Four Seasons, Monte Carlo Grand Hotel Monaco, sebuah hotel mewah di Seychelles, dan Savoy Hotel di London. Begitu juga Kingdom Resort dan jet pribadi Boeing 747-400 dan mobil berhiaskan berlian.
Nah dengan jumlah kekayaan yang sangat fantatis ini, bisa langsung menutupi utang yang dimiliki pemerintah Indonesia.
Diketahui, utang pemerintah terus mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir. Terbaru atau per akhir Januari 2021, utang pemerintah sudah menembus Rp 6.233,14 triliun.
Dikutip dari laman resmi APBN Kementerian Keuangan, Februari lalu, utang pemerintah tersebut naik signifikan dibandingkan posisi utang pemerintah pada akhir Desember 2020 yang sudah mencapai Rp 6.074,56 triliun.
Posisi utang pemerintah per akhir Januari 2021 ini memiliki rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,28 persen. Rasio terhadap PDB ini juga meningkat dibandingkan sebulan sebelumnya yang berada di angka 38,68 persen.
Utang pemerintah tersebut paling besar dikontribusi dari penarikan dana lewat Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai Rp 5.383,55 triliun atau mencapai 86,37 persen dari total utang pemerintah.