JAKARTA, AKSIKATA.COM – Temuan mutasi virus B117 di Kabupaten Karawang, Jawa Barat memiliki karakteristik replikasi. Selain itu, penularannya dua kali lebih cepat dari Covid-19. Hal ini diungkapkan pakar mikrobiologi dari Fakultas MIPA Universitas Padjajaran, Mia Miranti Rustana, Minggu (7/3).
Menurut Mia, dari sejumlah jurnal yang ia pelajari, varian baru B117 gejalanya sama. Namun efeknya lebih cepat menular.
“Kalau virus biasa menular dalam waktu lima hari. Kalau B117 dalam dua sampai tiga hari bisa menular ke orang,” kata Mia.
Hasil penelitian sejak awal pandemi di Indonesia melaporkan virus Corona diketahui memiliki jenis protein tertentu. Varian B117 memperlihatkan karakteristik hilangnya gen 69 dan 70.
Hal ini membuat virus baru tersebut mempunyai kemampuan replikasi dan penularan dua kali lebih cepat. Mutasi virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris pada September 2020 itu, terjadi karena kemampuan berkembang biak di dalam tubuh manusia sebagai inang untuk mereplikasi diri.
Saat inangnya berubah, lanjut Mia, virus akan beradaptasi supaya bisa masuk dan menginfeksi inang. Tujuannya memperbanyak diri hingga terjadi mutasi virus.
“Virus Corona memiliki kemampuan mutasi yang cepat. Karena mempunyai asam nukleat RNA yang secara teoritis memang lebih mudah bermutasi. Riset Harvard-MIT memperlihatkan Corona bisa bermutasi dalam satu hingga dua bulan,” paparnya.
Meski begitu, Mia belum dapat memastikan tingkat keganasan B117. Namun kemajuan teknologi dalam bidang deteksi dini Covid-19 masih sanggup mengenali varian virus baru tersebut.
“Alat tes cepat seperti antigen masih sanggup mendeteksi secara dini virus baru ini. Namun yang paling efektif PCR yang berbasis laboratorium,” tuturnya.
Upaya efektif mencegah perkembangbiakan B117 adalah disiplin 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas).
”Protokol kesehatan masih ampuh untuk mencegah terjadinya penularan. Karena itu, semua lapisan masyarakat harus melaksanakannnya,” tutup Mia.