JAKARTA, AKSIKATA.COM – Menjelang Idul Adha PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau Holding Pangan ID Food mengambil sejumlah langkah strategis untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Diantaranya melalui langkah preventif yang dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai pihak seperti instansi pemerintah, BUMN, dan swasta.
Direktur Utama ID Food Frans M. Tambunan mengatakan langkah – langkah strategis tersebut secara intensif dilakukan melalui Anggota holding PT Berdikari member of ID Food yang bergerak di bidang peternakan. Menurutnya Berdikari telah bekerjasama dengan Balai Karantina Hewan (BKH) untuk mencegah penyebaran saat mobilisasi sapi.
Selain itu, Ia mengatakan, pihaknya juga telah meningkatkan pengawasan dan monitoring serta sosialisasi pencegahan kepada seluruh mitra ID FOOD Group, seperti Asosiasi Pedagang dan Mitra Peternak.
“Pencegahan PMK kami lakukan sedari dini, beberapa diantaranya dengan tidak memasukan ternak dari wilayah terdampak PMK, serta menggandeng BKH untuk melakukan tindakan karantina/monitoring/isolasi pemisahan terhadap ternak yang baru dibeli atau datang ke lokasi kandang,” ujarnya.
Saat ini, perusahaan juga membatasi kegiatan kunjungan dinas (instansi lain) ke kandang sapi dan domba, serta menerapkan prosedur biosecurity yang ketat di kawasan peternakan PT Berdikari. “Kami melakukan monitoring secara berkala terhadap ternak hidup. Apabila memiliki gejala terindikasi PMK, segera dilakukan prosedur isolasi, proses pengetatan terhadap biosecurity kandang ditingkatkan, baik untuk petugas perlengkapan dan termasuk pakan ternak,” ungkapnya.
Frans menambahkan, tenaga kesehatan hewan selalu tersedia di fasilitas kandang Berdikari untuk melakukan diagnosa terhadap hewan yang sakit. Apabila menunjukkan gejala spesifik PMK, akan segera dilaporkan kepada Manajemen Berdikari dan Dinas Peternakan wilayah setempat. Selanjutnya, dilakukan prosedur pemisahan peralatan penanganan ternak sakit dan ternak sehat (pakaian, sepatu boot, dan perlengkapan lainnya), serta mengupayakan vaksin terhadap ternak.
Sementara itu, Direktur Utama PT Berdikari Harry Warganegara menambahkan bahwa untuk menjaga ketersediaan stok ternak jelang Idul Adha, Berdikari melakukan pendistribusian ternak sehat antar pulau, salah satunya dengan bantuan tol laut yang digagas Kementerian Perhubungan dan sinergi dengan Badan Pangan Nasional. Diharapkan langkah tersebut dapat membantu pemerataan hewan ternak sehat yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan kurban di hari Idul Adha. Saat ini Berdikari memiliki stok hewan ternak 1.464 ekor sapi yang tersebar di wilayah Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.
“Untuk menjaga stok daging sapi, Berdikari melakukan pendistribusian daging sapi, baik daging segar dan beku kepada mitra. Pada Juni ini, Berdikari melakukan importasi daging sapi beku asal Brasil dimana sampai dengan Juni ini akan masuk sebanyak 4.250 ton. Adapun Berdikari telah melakukan pemesanan sebanyak 9.092 ton daging beku boneless. Daging yang sebelumnya tiba telah dinyatakan aman dari PMK setelah melalui pemeriksaan terhadap virus PMK oleh Pusat Veteriner Farma Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI.
“Kami pastikan semua daging sapi yang didistribusikan oleh Berdikari sehat dan aman,” ungkap Harry.