JAKARTA, AKSI KATA.COM – Sepanjang tahun 2022, PT Angkasa Pura (AP) II berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 8,41 triliun, meningkat 54,55% dibandingkan 2021 sebesar Rp 5,44 triliun. Tumbuhnya pendapatan ini mendorong kinerja positif, sehingga berhasil mencetak laba usaha sebesar Rp 934,11 miliar dari sebelumnya negatif Rp 2,52 triliun. Pencapaian ini membawa AP II berhasil mencetak laba bersih Rp 91,90 miliar dari sebelumnya negatif Rp 3,79 triliun.
“Setelah pandemi Covid -19, AP II berhasil lepas dari hasil negatif dengan membukukan keuntungan pada 2022. Kami optimistis pada 2023 laba bersih akan kembali meningkat,” ujar Presiden Direktur AP II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Kamis,(11/5).
Awaluddin mengungkapkan, kendati jumlah penumpang pesawat mulai tumbuh, namun tetap diperlukan upaya lain guna mendorong kinerja keuangan perusahaan.
“Lalu lintas penerbangan pada awal 2022 sudah menunjukkan tren positif, tetapi masih di bawah 2019 saat belum ada pandemi. Karena itu AP II juga menjalankan strategi lainnya guna mendorong pemulihan bisnis,” ungkap Awaluddin.
Salah satu strategi mempercepat pemulihan bisnis yang dijalankan AP II adalah pemanfaatan aset melalui tiga program yakni Asset Optimization Program (brown field asset), Asset Acceleration Program (asset under construction) dan Asset Utilization Program (green field asset).
Strategi pemanfaatan aset dijalankan berhasil pada 2022, di mana pendapatan dari konsesi naik 28% dibandingkan 2021, lalu bisnis hotel naik 71% dan bisnis lounge meroket 224%.
Peningkatan pendapatan dari pemanfaatan aset ini berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan bisnis non-aeronautika.
Pada 2022, pendapatan bisnis non-aeronautika AP II tercatat Rp4,26 triliun, lebih besar dibandingkan dengan bisnis aeronautika sebanyak Rp4,14 triliun. Adapun sumber pendapatan bisnis aeronautika sebesar 73% berasal dari jasa pelayanan penumpang pesawat.