JAKARTA, AKSIKATA.COM – Ketenaran Toya Devasya Hot Spring tak lepas dari sentuhan tangan dingin seorang I Ketut Mardjana. Dia adalah pemilik dari westinasi pemandian air panas alami yang berada di kawasan Geopark Batur Kintamani ini.
Nama Mardjana sendiri sesungguhnya bukan nama yang asing bagi bangsa ini. Setidaknya publik pernah mengenalnya sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia di tahun 2009 dan membawa banyak perubahan untuk perusahaan plat merah tersebut. Di bawah kepemimpinannya ia berhasil membangunkan PT Pos dari tidur panjangnya. Dengan mengaplikasikan gagasan-gagasan baru melalui pemikiran – pemikiran out the box ditopang dengan gaya kepemimpinan transformasional yang memiliki vision, value dan courage.
Sebelumnya, pria asal Kintamani, Bali ini memiliki latar kepemimpinan di berbagai Iembaga pemerintahan. la telah berkiprah selama lebih dari 27 tahun di Departemen Keuangan dan telah memimpin berbagai lembaga diantaranya, Direktur Pengembangan Usaha dan Umum PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Tbk, Direktur Eksekutif Keuangan PT CMNP Tbk, Direktur Informasi dan Pengembangan Peraturan BUMN di Kementerian Keuangan, dan menjadi komisaris di sejumlah perusahaan di antaranya Komisaris PT. Jasa Sarana, Komisaris PT Semen Gresik, Tbk, Komisaris PT Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, Komisaris PT Semen Tonasa (Persero), Komisaris PT Kapita Asia, serta Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI.
Berbagai penghargaan telah diterima oleh lulusan Institut Ilmu Keuangan Jakarta dan melanjutkan pendidikan doktoral di Fakultas Ekonomi Universitas Monash, Melbourne, Australia ini sebelumnya, termasuk Asian Development Best Executive Award, ASEAN Social and Economic corporation Golden Awards, People of the Year dari Harian Seputar Indonesia di tahun 2011, dan salah satu CEO BUMN terbaik pilihan majalah TEMPO di tahun 2012.
Tahun ini saja, berkat kesuksesannya mengembangkan Toya Devasya Hot Spring, dia menerima penghargaan Indonesia Most Leading Leader Award 2019 dari Indonesia Achievement Center, pada kategori “The Most Inspiring Leader of Change and Executive Figure of the Year”. Pengharagaan itu diberikan untuk kepemimpinannya yang dinilai mampu melakukan perubahan signifikan yang serasi dengan akselerasi kemajuan perekonomian Indonesia.
“Sebagai pemimpin harus mampu berkembang, berani mengambil keputusan, harus bisa menjadi panutan dan mengikuti irama. Dalam suatu organisasi, peran pemimpin sangat penting,” kata pria yang saat menjabat sebagai Ketua PHRI Bangli.
Setelah pensiun, dia memutuskan untuk fokus mengembangkan destinasi wisata miliknya, Toya Devasya Hot Spring & Wellness Resort yang telah ada sejak tahun 2002. Sejak sekitar tahun 2014, ia secara progresif melakukan perubahan dan menyelaraskan destinasi air panas itu dengan tren pariwisata digital saat ini. Tak heran bila Toya Devasya Hot Spring telah dikenal mendunia melalui kanal-kanal digital.
Menurutnya, pemimpin itu harus transformasional menghayati kewirausahaan, sosial, politik, budaya, dan mampu melakukan perubahan. Alhasil, lewat tangan dirinya, Toya Devasya Hot Spring berkembang pesat, bahkan mendunia.
Mardjana menceritakan, Toya Devasya memiliki arti air anugerah Tuhan. Konsepnya adalah mengedepankan wisata alam dan budaya. Ini terlihat dari banyaknya pure yang mengelilingi serta pengunjung dapat menikmati udara yang sejuk dengan keindahan alam, mulai dari pegunungan, danau, hingga sawah. Saat ini merupakan destinasi terbesar di kabupaten Bangli.