JAKARTA,AKSIKATA.COM – Organisasi Angkutan Darat (Organda) meminta pemerintah untuk memprioritaskan pemberikan vaksin kepada pengemudi angkutan umum,karena pengemudi angkutan umum memiliki kontak dengan banyak orang di lingkungan relatif tertutup. Meskipun standar pelayanan anggkutan umum telah menerapkan tindakan pencegahan seperti pemakaian masker namun tetap memiliki potensi penularan.
Sekjen DPP Organda Ateng Aryono mengatakan, pentingnya pengemudi angkutan umum mendapatkan vaksinasi dalam masa pandemi, bertujuan agar terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok, khususnya yang bersentuhan langsung dengan layanan umum. Meskipun vaksinasi memberikan kekebalan secara individu, namun terciptanya herd immunity akan melindungi masyarakat pengguna jasa angkutan umum yang tidak memperoleh vaksinasi karena alasan tertentu dapat terlindungi dari paparan penyakit.
Menurut Ateng, angkutan umum sebagai penggerak ekonomi nasional sudah selakyaknya mendapat perhatian khusus dari pemerintah, dimana tidak sedikit perusahaan di sektor transportasi umum yang mengalami kerugian saat pandemi . Ditambah kepadatan lalu-lintas jalan raya yang semakin luar biasa, akibatnya banyak masyarakat beralih untuk menggunakan transportasi pribadi. ” Sudah waktunya pemerintah dan penyedia angkutan berupaya semaksimal mungkin mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dengan menyediakan fasilitas yang memadai baik dari aspek kesehatan maupun keamanan,” jelas Ateng.
Ateng menambahkan, pemerintah harus melihat resource sharing antarmoda, bahwa perancangan pelayanan transportasi umum sudah memberikan kemudahan bagi pelaku perjalanan dan bukan bersifat membatasi. Selebihnya pelaku perjalanan ini akan turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menurut Ateng, sedikit at terdapat dua perspektif dalam mengendalikan pergerakan orang. Pertama adalah kelompok orang yang melakukan pergerakan karena alasan penting tertentu, sehingga pergerakan kelompok ini hanya dapat ditekan dengan law enforcement berupa pembatasan perjalanan. Ke dua adalah orang yang melakukan pergerakan secara sukarela. Pergerakan kelompok ini dapat diatasi dengan public campaign. “Saya kira pemerintah sudah sangat baik melakukan public campaign mengenai bahaya yang sedang dihadapi,” ungkap Ateng
Ateng memandang perlunya kekebalan kelompok atau komunitas pengemudi angkutan umum merupakan bentuk partisipasi aktif asosiasisi yang perlu mendapatkan respon positif dari pemerintah di masa pandemi. Sinergi sebagai prinsip gotong royong pengusaha angkutan darat yang tergabung dalam Organda demi pencegahan penyebaran Covid 19. Kekebalan dapat dicapai, apabila kelompok pengemudi angkutan umum yang sehat dan memenuhi kriteria melakukan vaksinasi.
Dengan jumlah pengemudi angkutan umum yang mendapat vaksin memadai akan tercipta herd immunity, sekaligus melindungi kelompok-kelompok yang tidak divaksinasi. Upaya pengendalian Covid-19 tidak akan efektif jika tidak disertai upaya lainnya, menutup kekurangan masing-masing dan saling melengkapi. “Jika hanya mengindahkan satu aspek saja, akan menghasilkan penanganan Covid-19 yang kurang efektif” tandas Ateng.
Ateng berpendapat, langkah vaksinasi nasional harus tetap diikuti kedisiplinan dalam menjalankan kesehatan di setiap kegiatan, khususnya pelayanan angkutan umum. Vaksinasi akan berjalan efektif apabila disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 menggencarkan kampanye penyuluhan protokol kesehatan 3M supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia salah satunya disebabkan angkutan , karena itu pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Ateng melihat, sosialisasi vaksin bukan tanpa kendala. Ada kelompok pengemudi menolak divaksin, namun Organda selalu menyampaian bahwa kita hidup berdampingan dengan orang lain, apalagi di pulau Jawa, penduduk sangat padat. Jadi, vaksinasi itu bukan masalah kesehatan pribadi tapi mencegah penularan dan membentuk herd immunity.
Dengan pemberian vaksin kepada pengemudi angkutan umum secara langsung dapat melindungi orang lain yang tidak bisa divaksin agar tetap sehat. Jika mereka terlular Covid -19 dan meninggal, maka itu kesalahan para orang sehat yang memilih utuk tidak divaksin.