JAKARTA, AKSIKATA.COM – Bima Arya Sugiarto, Wali kota Bogor terpilih untuk kedua kalinya, secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada calon nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin. Sikap Bima pun menjadi tanda tanya besar. Pasalnya Bima selama ini bernaung pada Partai Amanat Nasional (PAN). Bahkan dia menjabat sebagai
Wakil Ketua Umum DPP. Dan, partainya secara resmi telah mengusung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Lalu mengapa Bima membelot dari partainya? Bima mengaku kecewa dengan partainya. Kekecewaan itu muncul ketika hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN beberapa waktu lalu, partainya justru lebih memilih mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Sejak awal dirinya menyatakan tidak setuju PAN mendukung Prabowo-Sandiaga. Sebab Prabowo dan Sandiaga berasal dari partai Gerindra. “Ketika waktu itu PAN berkumpul mendukung Prabowo Sandi saya sudah sampaikan masa (dari) Gerindra (dan) Gerindra. Saya nggak habis pikir kenapa harus seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, PAN lahir dari rahim reformasi dengan platform nasionalis dan pluralis. Motif utamanya melawan arus koalisi partai justru untuk mempertahankan reformasi. Bima mengaku tidak mungkin mengkhianati reformasi dengan mendukung kekuatan orang atau partai yang ada dalam struktur menuju reformasi.
Baginya, program dan pemerintahan Jokowi sudah sesuai dengan plaform PAN. “Saya ikut mendirikan partai ini, tidak ada sedikit pun ingin keluar dari Partai. Ini adalah iktiar saya untuk sejalan dengan platform partai,” kata Bima.
Bima memutuskan untuk menyampaikan secara terbuka soal pilihan politiknya itu pasca-lepas jabatan sebagai Wali Kota Bogor yang habis pada 7 April 2019. Karena itu usai acara Speak Up #SatukanSuara kepada Jokowi-Ma’ruf, Jumat (13/4/2019) malam, dia menyatakan mendukung Jokowi.
Bima yang saat ini sedang menunggu dilantik sebagai Wali Kota Bogor usai pemilu nanti, menilai Jokowi merupakan sosok orang yang jujur sehingga layak memimpin dua periode. Selain itu, selama Jokowi memimpin ekonomi stabil dan tidak gagap teknologi. Karena itu, Bima betul-betul mantap memilih Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019.
Bima bantah tuduhan bahwa dirinya mengincar posisi menteri. Dia mengaku bakal menolak kalau pun diminta menjadi menteri. “Saya nggak mau. Lebih baik menjadi Wali Kota Bogor,” ujarnya.
Alasanya, karena dirinya masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menata Kota Bogor, salah satunya mengenai pembenahan transportasi dan pasar.