AKSIKATA.COM, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) menggandeng PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan Ratu Boko/TWC (Persero) untuk mendukung operasional Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo serta pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas.
“Angkasa Pura I memiliki bandara dan di sisi lain TWC mempunyai konten wisata, sehingga kami melakukan sinergi untuk menarik lebih banyak wisatawan,” kata Direktur Pemasaran dan Pelayanan Angkasa Pura I Devy Suradji dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (7/4).
Ia menjelaskan, pola kolaborasi ini meliputi pusat informasi pariwisata bersama. Selain itu, Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo memiliki beberapa branding spot potensial yang bisa dimanfaatkan oleh TWC untuk mempromosikan potensi wisata.
Kedua BUMN tersebut juga akan membuat materi kampanye wisata Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar). Tiga daerah ini merupakan magnet utama dan destinasi prioritas dengan ikon Candi Borobudur.
Direktur Utama TWC Edy Setijono menjelaskan, bahwa Joglosemar merupakan pintu masuk bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Yogyakarta dan Jawa Tengah. Joglosemar, kata Edy, juga merupakan destinasi favorit bagi wisatawan yang mengikuti paket wisata jalur darat Jawa-Bali dan wisawatan kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. “Namun, saat ini masalah aksesibilitas masih menjadi isu utama untuk mencapai target dua juta wisatawan mancanegara di 2019,” kata Edy.
Edy optimistis dengan beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta akan menjadi pintu masuk baru bagi wisatawan mancanegara maupun domestik untuk menjangkau wilayah Joglosemar. Progres Bandara Internasional Yogyakarta Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), saat ini telah mencapai 90 persen untuk tahap operasional terminal internasional. Sedangkan untuk operasional penuh, kemajuan pembangunan telah mencapai 45 persen. Pada pengoperasian terminal internasional,
Bandara Internasional Yogyakarta akan melayani enam penerbangan internasional per hari yang dialihkan dari Bandara Adisutjipto. “Penerbangan internasional ditargetkan dapat beroperasi pada akhir April 2019. Rinciannya dua penerbangan dari dan ke Singapura serta empat penerbangan dari dan ke Kuala Lumpur,” kata Devy.
Bandara Internasional Yogyakarta akan beroperasi penuh pada akhir tahun ini. Dengan luas terminal 210 ribu meter persegi dan panjang landas pacu 3,250 kali 45 meter, bandara ini mampu mengakomodir pendaratan pesawat berbadan lebar. Kapasitasnya mencapai 14 juta penumpang per tahun atau sembilan kali lipat dari kapasitas Bandara Adisutjipto. (EVIETA)