BUTON SELATAN, AKSIKATA.COM – Duh, malang benar nasib seorang gadis belia berinisial ND, Desa Bahari, Kecamatan Sampolawa, Buton Selatan, yang masih berusia 15 tahun. Dia menjadi korban kebrutalan lima pemuda di Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kelima pemuda tersebut memperkosa ND secara bergilir di pelintasan jalan usaha tani belakang bangunan yang sudah tidak terpakai lagi. Tak sampai di situ saja, aksi biadab itu mereka rekam lalu disebarkan di media sosial (medsos). Keluarga ND baru mengetahui dari video yang telah beredar.
Kepada sang ibu, ND menceritakan peristiwa pemerkosaan itu terjadi tahun lalu saat ND masih berusia 14 tahun dan masih duduk di kelas IX atau kelas 3 SMP, tepatnya pada 4 Desember 2019. Kala itu dia berkenalan dengan seorang pemuda melalui media sosial Facebook.
Si pemuda kemudian mengajak ND alan-jalan keliling Kampung Wapulaka sekaligus nonton acara joget pukul 20.00. Kebetulan acara joget bertepatan dengan perkawinan pamannya.
Tapi rupanya si pemuda ini sudah punya niat jahat di kepalanya. Dia malah membawa ND menjauh sekitar 6 km dari Desa Bahari. ND dibawa ke sebuah tempat, dan sudah ada empat pemuda lain menunggunya di sana.
Salah satu dari pemuda itu mencekik leher ND. ND juga disekap dan mulutnya dibekap Sementara yang lain memegang tangan dan kakinya. ND lalu diangkat ke belakang bangunan. Di sanalah dirinya diperkosa secara bergiliran. Saat pemerkosaan itu berlangsung, para pemuda itu bergantian merekamnya melalui ponsel.
Sesudah melampiaskan nafsu bejatnya, para pemuda itu mengantar sampai ke ujung kampung sekitar pukul 23.00 Wita. ND pun segera lari pulang ke rumahnya dan menahan guncangan batinnya. Apalagi saat dia tahu, salah satu pemerkosa kemudian bersekolah di SMA yang sama. ND merasa ketakutan, saban kali melihat si pemerkosa itu.
Namun akhirnya, video pemerkosaan itu kini beredar di masyarakat. Keluarga jadi tahu apa yang terjadi dengan ND. Tak pelak, Wa Jeje, ibunya tak henti menangis mengetahui penderitaan sang buah hatinya.
Menurut si Ibu, ND menyimpan peristiwa tragis tersebut dan tidak pernah menyampaikannya kepada siapapun. Kepada sang ibu pula, ND mengaku dirinya tidak berani mengungkapkan aksi bejat lima pemuda yang tak lain adalah tetangga kampungnya, karena diancam akan dibunuh lalu dibuang di laut.
Tak terima atas perbuatan biadab itu, Wa Jeje melaporkan peristiwa itu ke polisi. “Keluarga saya tidak terima anak saya dibegitukan, kami sudah melapor ke Polres Buton. Kami minta pelaku segera ditangkap,” kata Wa Jeje, ibu korban, Senin (2/11/2020).
Wakapolres Buton, Kompol La Umuri mengaku sudah menerima laporan dari keluarga korban. Pihaknya kinua sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Wajah kelima pelaku dikenali berdasarkan video yang beredar dan juga berdasarkan pengakuan korban.