Dua Kali Lebaran Gak Pulang ke Tegal, Laeli Tersangka Mutilasi Buat Sang Ibu Syok

TEGAL, AKSIKATA.COM – Kasus pembunuhan mutilasi yang dilakukan sepasang kekasih, Laeli Atik Supriyatin (27) dan Djumadil Al Fajri (26) terhadap Rinaldy Harley Wismanu, terus menguak banyak cerita. Selain heboh dengan kekejian yang dilakukan keduanya, ternyata pelaku Laeli sudah lama menghilang dari keluarganya.

Ironisnya, keberadaan Laeli baru terungkap dan diketahui keluarganya setelah kasus ini heboh di berbagai media. Mengutip Regnews, Minggu (20/9), Laeli yang berasal dari Desa Kesuben, Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini ternyata telah hilang kontak 1,5 tahun dengan keluarganya.

Bagai disambar petir, sang ibu yang bernama Masliha (58), baru tahu keberadaan anaknya selama ini usai kasus ini mencuat. Keluarga selama ini terus mencari keberadaan Laeli.

“Laeli Atik Supriyatin itu anak saya, dia anak ke empat dari tujuh bersaudara. Dia ke Jakarta karena diterima masuk Universitas Indonesia 2014,” ujar Masliha.

Sejak ia diterima di UI itulah, lanjut Masliha, keluarga tidak pernah lagi tahu keberadaan putrinya itu. Bahkan kontak terakhir dengan Laeli sudah sekitar 1,5 tahun lalu lewat sambungan telepon.

“Saya sudah lepas kontak, tidak berkomunikasi dengan Laeli kurang lebih satu tahun setengah, jadi tidak tahu keberadaanya. Nomor HP yang dulu tidak bisa lagi ditelepon,” kata Masliha sendu.

Ia pun juga mendengar kabar jika Laeli sudah menikah secara siri dengan Djumadil Al Fajri.

“Saya pernah mencari Laeli di Jakarta tapi ketemu hanya sama saudaranya Fajri,” kata Masliha.

Walau kini ia dan keluarga sudah mengetahui keberadaan Laeli, namun kenyataan pahit yang harus diterimanya. Laeli dan Djumadil harus mendekam di penjara karena menjadi pembunuh Rinaldy.

Kini Masliha dan keluarga belum lagi mendapat kabar terbaru tentang Laeli, bahkan ia juga belum pernah mendapat pemberitahuan resmi dari polisi soal masalah tersebut.

“Saya sama suami lihat berita itu, lemes gak karuan. Maklum dua lebaran tidak pulang tahu tahu ada kabar seperti ini. Rasanya tidak percaya,” katanya sambil menangis.

Ayah Laeli adalah seorang petani sementara Masliha bekerja sebagai penjahit. Keduanya menempati rumah tua di desa Kesuben Tegal.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.