JAKARTA, AKSIKATA.COM – Dunia Medsos mendadak ramai. Klepon menjadi urutan teratas dalam pembicaraan. Mengapa? Semua bermula saat sebuah akun Twitter @Irenecutemom membagikan foto kue klepon yang disertai dengan pernyataan kontroversial, pada Selasa (21/7/2020) pagi.
Pernyataan tersebut bertuliskan ‘kue klepon tidak Islami’. Dalam tulisan selanjutnya, dianjurkan agar meninggalkan jajanan yang tidak islami.
Menurut pembuat poster, kurma merupakan jajanan islami yang seharusnya di beli di toko bernama Abu Ikhwan Aziz.
Namun berdasarkan penelusuran, tidak ada nama Abu Ikhwan Azis dalam berbagai platform media sosial, baik Facebook, Instagram, maupun Twitter.
Banyak warganet yang mempertanyakan, apa alasan klepon dikatakan bukan jajanan Islami. Tak ayal lagi, cuitan meme kue klepon bermunculan. Komentar netizen pun beragam.
Ketua Badan Halal PBNU Andi Nazmi meminta, umat Muslim tidak terjebak dalam perdebatan yang tidak penting. “Menurut saya itu gimmick saja dari pembuat status, tapi sungguh keterlaluan menggiring isu agama dalam konteks gimik,” ujar Andi, Rabu (22/7/2020) dikutip dari RoL.
Sekretaris PCNU Solo sekaligus Dosen UNU Surakarta, H Ahmad Faruk MHI mengatakan dalam agama tidak ada pelabelan islami dalam sebuah makanan. Yang ada hanyalah makanan halal dan haram.
Dalil tersebut pun tertuang dalam Alquran Surah Al-Ma’idah Ayat 88.
Wa kul mimm razaqakumull hu al lan ayyibaw wattaqull halla antum bih mu`min n
Artinya:
“Makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
Gus Faruk menjelaskan, klaim soal kue klepon tidak islami tidaklah benar.
“Selama ini dalilnya yang ada halal dan haram.”
“Dalam Al-Quran itu hanya berbicara tentang halal dan haram terkait makanan, tidak ada syar’i dan tidak syar’i,” tutur Gus Faruk kepada Tribunnews, Selasa (21/7/2020).
Dikutif dari wikipedia, Klepon atau kelepon adalah sejenis makanan tradisional atau kue tradisional Indonesia yang termasuk ke dalam kelompok jajanan pasar. Makanan enak ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Setelah matang disantap dengan taburan kelapa parut.
Dalam sebuah buku karangan Bessire yang berjudul Local Development Heritage: Traditional Food and Cuisine as Tourist Attractions in Rural Areas (1998), kue klepon dihargai sebagai salah satu warisan budaya yang menjadi simbol atas identitas kolektif suatu daerah atau kelompok.
Bagaimana cara membuatnya? Dikutip dari buku 101 Kue Nusantara oleh Puspa Swara bereikut resep klepon yang enak banget.
Bahan yang diperlukan:
400 ml air hangat
500 gram tepung ketan
1 sendok makan air kapur sirih
200 gram gula merah, sisir halus
15 lembar daun suji
10 lembar daun pandan
50 ml air
1 butir kelapa parut
1/2 sendok garam halus
Cara membuat:
1. Buat air daun suji dengan menumbuk 15 lembar daun suji dan 10 lembar daun panda. Peras airnya, lalu campurkan dengan 50 mili air hangat.
2. Tempatkan tepung ketan ke dalam wadah, tambahkan air kapur sirih, tuang air suji hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan dapat dibentuk.
3. Bentuk adonan menjadi bulatan-bulatan sebesar kelereng. Pipihkan, lalu isi dengan 1/2 sendok teh gula merah di tengah bulatan.
4. Didihkan air secukupnya dengan api sedang. Masukkan bulatan-bulatan adonan, biarkan mengapung tanda sudah matang.
5. Angkat lalu tiriskan.
6. Gulingkan klepon pada kelapa parut matang. Klepon siap dihidangkan.