JAKARTA, AKSIKATA.COM – Pengembangan personal branding bukan sekadar pencitraan, melainkan bagian dari pembentukan karakter yang kuat dan profesional. Di dunia kerja, hal ini membantu individu untuk tumbuh, dikenal, dan dihargai atas kontribusi serta integritasnya.
Hal ini diungkapkan Zahra, S.Pd., M.M, dosen Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) saat menyampaikan materi dalam acara kegiatan Pengabdian Masyarakat (PM) dengan mitra peserta dari Yayasan Rumah Harapan Abe, Sabtu (26/4/2025), di aula Kampus UBSI Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Dalam PM tersebut, kelompok dosen yang terdiri dari, selain Zahra, yakni Iwan Asmadi yang didaulat sebagai ketua pelaksana, Ana Ramadhayanti, dan Dhuha Safria, dengan dibantu ktiga mahasiswa yakni Rizky Lizanto, Dini Fitri Yani, dan Diah Ayu Kurniawati mengusung tema Pelatihan Pengembangan Personal Branding dalam Pembentukan Character di Dunia Kerja Bagi Pengurus dan Anggota Yayasan Rumah Harapan Abe.
Menurut Zahra, pentingnya personal branding dalam dunia kerja meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan. Personal branding membantu membangun reputasi yang baik, sehingga rekan kerja, atasan, maupun klien lebih percaya terhadap kemampuan kita. “Menonjolkan diri di tengah persaingan dunia kerja yang kompetitif sangat penting. Branding yang kuat bisa membuat seseorang lebih dikenal dan diingat dibanding rekan lainnya,” papar dia.
Lebih lanjut dia menyebutkan, “Personal branding yang efektif menciptakan gambaran yang jelas dan konsisten tentang siapa Anda sebagai profesional. Ini mencakup bagaimana Anda berkomunikasi, bekerja, dan berinteraksi dengan orang lain. Konsistensi ini membangun kredibilitas dan kepercayaan di mata rekan kerja, atasan, dan klien.”
Sementara itu, Kepala Kampus Universitas BSI Kampus Cibitung Nico Dias Palasara, M.Kom menyambut gembira dengan adanya PM yang berisi pelatihan kepada Yayasan Rumah Harapan Abe. “PM merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan, khususnya di lingkungan perguruan tinggi. Ini karena pengabdian masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” terangnnya.
Melalui kegiatan PM ini, sambung Nico, pihak kampus berinteraksi dengan masyarakat dan berbagi ilmu pengetahuan, mengimplementasikan program pembelajaran di perkuliahan dan bentuk sosialisasi kepada masyarakat.