AKSIKATA.COM, JAKARTA – Kekesalan Anu atau Anugerah (Vincent Rompies) tumpah. Sindiran demi sindiran ditujukan kepada Rahmat (Desta). Hingga memuncak keduanya saling memaki dan menjatuhkan satu sama lain. Padahal mereka sedang live show televisi acara Kembang Gula. Penonton terperangah. Show demikian terbuka, Anugerah keluar dari panggung. Layar pun redup.
Ini menjadi klimaks kekesalan Anugerah kepada Rahmat. Kedua sahabat sejak kecil itu besar di kampung bersama dan punya mimpi menjadi terkenal. Rahmat mimpi dikelilingi para perempuan cantik. Sementara Anugerah ingin menjadi presenter kondang seperti Sonny Tulung, Koes Hendratmo, Nico Siahaan, dan Bob Tutupoli.
Mereka merantau ke Jakarta, nasib berkata lain. Karier mereka hanya mentok menjadi pelayan dan koki restoran. Ada sosok Asty (Danilla Riyadi) yang menyukai Anugerah namun tak kunjung mendapat sambutan mencintai darinya. Hingga suatu saat, Anugerah dan Rahmat menjadi penonton bayaran di acara bincang-bincang “Kembang Gula” bertemu Roni (Onadio Leonardo), koordinator penonton, dan produser Bayu (Imam Darto). Pertemuan ini menjadi pembuka jalan bagi impian Rahmat dan Anugerah menjadi pembawa acara siaran live dan off-air, meski mereka harus memakai bergaya dan berbusana kemayu.
Film ini menjadi debut bagi Tompi yang dikenal sebagai dokter spesialis kulit, penyanyi, fotografer yang pernah menyutradarai video musik Berubah dari band Naif dan Song of Victory, lagu resmi untuk Asian Para Games 2018.
“Saya tidak punya latarbelakang sebagai sutradara, tapi saya movie freak, directing menurut saya menarik. Saya bisa nonton film berulang-ulang. Ini cara saya untuk tahu dasar-dasar penyutradaraan. Dan saya waktu sekolah, sempat aktif di dunia teater,”kata pria bernama asli Teuku Adifitrian ini dalam konferensi pers film Pretty Boys di Kemang, Jakarta Selatan, pada Senin, (16/9/2019).
Untuk film-film yang ia sukai seperti Forrest Gump (1994), Tompi bisa menontonnya berulang-ulang. Kadang ia memerhatikan visualnya saja, audionya saja, lighting-nya saja, dan aspek-aspek lain.
Terlebih untuk visual, Tompi sangat detail. Ia ingin filmnya memiliki tone yang sesuai dengan mood adegan yang ditampilkan. Tompi bahkan memilih secara langsung kamera, lensa, dan pencahayaan yang ingin digunakan. “Saya ingin film ini enak secara gambar dengan alur yang bagus. Buat saya ini film komedi drama yang digarap serius,” ujar Tompi.
Waktu Desta yang menjadi produser, memintanya menjadi sutradara, Tompi sedang mengikuti seminar di Rusia, ia sempat berpikir lama, “Karena saya harus tidak praktek untuk beberapa lama,”kata Tompi yang menjalani syuting selama 6 minggu ini.
Kedekatan Desta dengan Tompi berjalan ketika Desta dan Vincent pernah beberapa kali menjadi Master of Ceremony (MC) untuk acara off-air Trio Lestari, trio vokalis yang digawangi Tompi bersama Glenn Fredly dan Sandhy Sondoro. Meski Tompi belum pernah menggarap film layar lebar sama sekali, Desta mengaku sangat memercayai Tompi.
Secara keseluruhan ini drama komedi ini menarik, kocak dan segar dengan gaya Desta dan Vincent yang khas dan keharuan hubungan yang sempat bergolak antara ayah Anugerah (Roy Marten) yang keras menentang profesi anaknya yang dianggap keperempuan-perempuannya.
Selain duet Vincent dan Desta, Pretty Boys dibintangi oleh Danilla Riyadi, Ferry Maryadi, Tora Sudiro, dan Onadio Leonardo, mantan vokalis Killing Me Inside. Film ini akan tayang pada 19 September. (Evieta)