JAKARTA, AKSIKATA.COM– Tiga mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris Universitas Bina Sarana Informtika (UBSI), yakni RR Nabila Wahyu Apriyanti, Arinta Geby Asi, dan Tias Mawarni Setiawati yang tergabung dalam satu kelompok mahasiswa penelitian berhasil masuk jajaran 5 besar finalis tim terbaik dalam Social Science Week 2019 berupa Kompetisi Nasional Case Analysis yang diselenggarakan oleh Universitas Bunda Mulia.
Menurut Nabila selaku ketua tim, acara yang diselenggarakan di Universitas Bunda Mulia Kampus Ancol, Jakarta Utara pada 26-28 Agustus 2019 lalu, merupakan kompetisi yang menilai ide dan gagasan dari masing-masing kelompok terdiri dari mahasiswa berbagai perguruan tinggi.
“Adapun tema yang diberikan pada kompetisi ini yakni adalah Sustainable Development Goals (SDGs) yang dikenal sebagai sebuah program pembangunan berkelanjutan dimana di dalamnya terdapat 17 tujuan yang berfokus pada kesejahteraan manusia dan masa depan planet bumi,” ungkap Nabila.
Lebih lanjut Nabila menjelaskan, bahwa di kompetisi ini setiap tim diminta untuk membuat laporan penelitian sesuai dengan tema yang diberikan dan dengan ide atau gagasan asli dari masing-masing tim. Selain nembuat laporan, setiap tim juga diminta untuk mempresentasikan laporan penelitan yang berhasil dibuat.
“Untuk kami perwakilan UBSI mengambil fokus bahasan pada laporan proposal yakni tentang pengaruh hoaks terhadap stabilitas nasional dan kerjasama antar negara. Dimana hoaks akan sangat memberi pengaruh buruk terhadap stabilitas nasional dan kerjasama antar negara jika tidak diantisipasi sejak dini,” jelas Nabila
Selain itu Nabila mengungkapkan, bahwa latar belakang mereka mengangkat fokus bahasan tersebut antara lain karena banyak yang belum memahami hoaks dapat dijadikan sebagai alat, senjata konflik yang paling besar saat ini.
“Oleh karena itu, sangat penting masyarakat terutama generasi milenial seperti kami yang menggunakan sosial media setiap harinya untuk membekali dirinya dengan literasi digital dan non-digital karena sekarang juga banyak fitnah yang disebarkan melalui selebaran, atau yang lain-lainnya,” tambahnya.
Nabila juga memaparkan, peran serta generasi muda dan masyarakat umum sangat dibutuhkan untuk membantu melawan dan meredam penyebaran hoaks. Gerakan melawan penyebaran hoaks antara lain lewat edukasi dan penyampaian berita yang benar kepada masyarakat, baik melalui sosialisasi langsung kepada maupun melalui media sosial.
“Kami senang dapat mewakili UBSI, yang mendukung penuh langkah kami mengikuti kompetisi ini. Serta kami dapat menyampikan aspirasi, ide serta gagasan kami yang dapat kami harapkan dapat membantu mengedukasi, hingga membantu menyelesaikan masalah sosial,” kata Nabila.
Agus Priadi selaku Kepala Program Studi Bahasa Inggris UBSI menyampaikan bahwa dengan mengikuti kompetisi ini, diharapkan ketiga mahasiswa ini dapat belajar, menambah wawasan serta menjadi lebih peduli terhadap lingkungan juga ikut berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan yang berkelanjutan.
“Sehingga diharapkan mereka dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk dapat berkompetisi dengan mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya,” tutup Agus.