Media Asuransi Seleggarakan Best Insurance Award 2023

JAKARTA,AKSI KATA. COM –
Media Asuransi Senin,(18/9) memberikan penghargaan Best Insurance Award 2023 kepada 44 asuransi dan reasuransi yang telah berhasil mencatatkan kinerja terbaiknya sepanjang 2022.

Di tengah tekanan dan tantangan yang berat semasa pandemi Covid-19, para perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia terus berusaha menampilkan kinerja terbaiknya di sepanjang 2022. Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) melakukan kajian terhadap para perusahaan asuransi yang sudah mempublikasikan laporan keuangan 2021-2022.

Tahun 2023 ini Media Asuransi memberikan penghargaan kepada 44 asuransi dan reasuransi terbaik berdasarkan kinerja keuangan tahun 2022. Penghargaan diserahkan kepada asuransi jiwa, asuransi umum, reasuransi, asuransi syariah full fledged jiwa dan umum, dan unit syariah jiwa, umum, dan reasuransi yang sudah berhasil meraih kinerja terbaik dari kompetitornya di masing-masing kelompok.

Di industri asuransi jiwa, kontraksi yang terjadi pada tahun 2022 jauh lebih kuat dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi industri asuransi jiwa 2022 didapatkan dari sisi laba bersih (laba setelah pajak) mencapai 73,42 persen dari sebesar Rp5,96 triliun di 2021 meningkat menjadi Rp10,34 triliun pada 2022.  Pada laba sebelum pajak juga ada peningkatan 29,33 persen, pada 2021 masih sebesar Rp9,26 triliun ada kenaikan menjadi Rp11,97 triliun pada 2022.

Sementara itu, tekanan cukup dalam pada total pendapatan. Pendapatan masih lebih tinggi di tahun 2021 yakni sebesar Rp194,46 triliun, tetapi menyusut 9,17 persen menjadi Rp181,66 triliun di 2022. Sedangkan, total pendapatan premi turun 8,33 persen dari Rp182,80 triliun di tahun 2021 menjadi Rp167,86 triliun di 2022.

Untuk industri asuransi umum, LRMA mencatat premi bruto naik 13,29 persen, dari Rp 68,95 triliun per Desember 2021 menjadi Rp 78,05 triliun per Desember 2022. Sedangkan premi neto meningkat 12,53 persen yoy, dari Rp 39,26 triliun per Desember 2021 menjadi Rp 44,18 triliun per Desember 2022.

Namun di sisi lain, nilai klaim neto juga meningkat di tahun lalu meningkat 7,63 persen, dari Rp21,92 triliun per Desember 2021 menjadi Rp23,59 triliun per Desember 2022. Nilai aset industri tumbuh 5,48 persen, dari Rp184,14 triliun per Desember 2021 menjadi Rp194,24 triliun per Desember 2022.

Seiring peningkatan aset, nilai investasi juga meningkat sebesar 5,56 persen, dari Rp88,32 triliun per Desember 2021 menjadi Rp93,23 triliun per Desember 2022. Sedangkan nilai ekuitas tumbuh 8,41 persen, dari Rp66,85 triliun per Desember 2021 menjadi Rp72,48 triliun per Desember 2022.

Untuk industri reasuransi,data LRMA menunjukkan pertumbuhan premi bruto sebesar 7,75 persen di tahun buku 2022. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh laba setelah pajak meningkat 146,88 persen. Kemudian disusul oleh laba sebelum pajak naik sebesar 114,44 persen. Disusul hasil underwriting yang mengalami surplus sebesar 108,95 persen,

Sepanjang tahun buku 2022, ekuitas industri reasuransi naik 7,05 persen, atau di 2021 hanya sebesar Rp 6,72 triliun meningkat jadi Rp7,20 triliun di tahun buku 2022. Nilai investasi reasuransi, juga mengalami pertumbuhan 8,61 persen, pada 2021 nilai investasi dari sebesar Rp17,96 triliun meningkat jadi Rp19,51 triliun di 2022.

Kinerja asuransi jiwa syraih full fldeged tergambarkan bahwa pertumbuhan pada laba sesudah pajak mencapai 1.060 persen, dari Rp37,20 miliar di 2021 menjadi sebesar Rp431,63 miliar pada tahun berikutnya. Nilai investasi naik 93,71 persen, dari Rp6,19 triliun pada 2021, tumbuh menjadi Rp11,98 tahun 2022.

Perolehan positif juga didapatkan melalui kontribusi bruto tumbuh sebesar 246 persen, dari Rp1,17 triliun pada 2021 menjadi Rp4,04 triliun di 2022. Pertumbuhan ini diikuti oleh perolehan ujroh pengelola yang meningkat sebesar 387 persen, dari Rp462,13 miliar pada 2021 menjadi Rp2,25 triliun pada 2022.

Nilai aset tumbuh sebesar 85,11 persen, dari Rp8,42 triliun tahun 2021 menjadi Rp15,59 triliun pada 2022. Pendapatan asuransi tumbuh siginifikan sebesar 246 persen, dari Rp341 miliar di 2021 menjadi Rp1,18 triliun tahun 2022.

Kinerja unit syariah jiwa pencapaian positif pada 2022 seperti pertumbuhan ekuitas sebesar 12,81 persen, dari Rp 4,09 triliun di 2021 menjadi Rp 4,61 triliun pada 2022.  Aset mengalami pertumbuhan sebesar 1,98 persen, dari Rp18,38 triliun di 2021 menjadi Rp18,75 triliun pada 2022. Kontribusi bruto meningkat 14,53 persen, dari Rp 2,40 triliun tahun 2021 menjadi Rp 2,74 triliun untuk tahun 2022.

Untuk pendapatan bertumbuh sebesar 29,94 persen, dari Rp597,71 miliar pada 2021 menjadi Rp776,65  miliar tahun 2022. Sedangkan, pada ujroh pengelola naik 20,58 persen, dari Rp1,38 triliun tahun 2021 menjadi Rp1,67 triliun tahun berikutnya. Kenaikan signifikan pada laba bersih sesudah pajak sebesar 61,38 persen, dari Rp410,35 miliar tahun 2021 menjadi Rp662,23 miliar tahun 2022.

Kinerja asuransi syariah umum full fledged terlihat dari peningkatan laba sesudah pajak tumbuh sebesar 189 persen, dari Rp28,05 miliar menjadi Rp81,07 miliar pada 2022. Selain itu, kenaikan ekuitas sebesar 8,49 persen, dari Rp837 miliar pada 2021 menjadi Rp908,24 miliar di 2022. Untuk investasi juga ada pertumbuhan sebesar Rp51,98 persen, dari Rp1,40 triliun di 2021 menjadi Rp2,12 triliun di 2022.

Sementara itu nilai aset naik 17,66 persen, dari Rp2,98 triliun di 2021 menjadi Rp3,51 triliun pada 2022. Sedangkan cadangan teknis tumbuh 43,06 persen dari Rp738,11 miliar pada 2021 menjadi Rp1,05 triliun pada tahun 2022. Untuk kontribusi bruto tumbuh 40,87 persen, dari Rp1,41 triliun di 2021 meningkat Rp1,99 triliun tahun 2022. Pada pendapatan asuransi naik 65,30 persen, dari Rp538,26 miliar menjadi Rp889,75 triliun tahun 2022.

Kinerja unit syariah asuransi umum untuk underwriting dana tabarru tumbuh sebesar 55,07 persen, dari Rp93,66 miliar di 2021 menjadi Rp145,24 miliar pada tahun berikutnya. Selain itu, ekuitas naik 7,75 persen, dari Rp1,83 triliun ke angka Rp1,97 triliun di tahun 2022.

Investasi tumbuh 17,52 persen, dari Rp2,29 triliun menjadi Rp2,69 triliun pada 2022. Aset naik 12,29 persen, dari Rp3,41 triliun menjadi Rp3,83 triliun di 2022. Sedangkan cadangan teknis tumbuh 26,63 persen, dari Rp522,72 miliar menjadi Rp661,94 miliar di 2022. Pendapatan asuransi tumbuh 40,29 persen, dari Rp298,40 miliar meningkat senilai Rp418,62 miliar di 2022. Ujroh pengelola naik 50,29 persen, dari Rp294,44 miliar menjadi Rp442,53 miliar tahun 2022. Untuk laba sesudah pajak tumbuh 17,36 persen, dari Rp163,35 miliar menjadi Rp19,72 miliar untuk 2022.

Hasil kajian LRMA dari 1 reasuransi syariah full fledged dan 2 unit syariah reasuransi, menunjukkan bahwa kontribusi bruto reasuransi syariah berhasil tumbuh 12,46 persen di 2022. Di tahun sebelumnya kontribusi bruto tercatat sebesar Rp602,85 miliar, di tahun 2022 meningkat menjadi Rp678,00 miliar di tahun 2022.

Pendapatan asuransi juga berkembang sebesar 7,56 persen atau dari Rp408,57 miliar di tahun 2021, kemudian menjadi Rp439,45 miliar di tahun 2022.  Ekuitas industri reasuransi syariah nasional mengalami pertumbuhan 4,36 persen, atau senilai Rp680,12 miliar di tahun 2021, menjadi Rp709,75 miliar di tahun 2022. Sementara itu, aset industri naik tipis 0,35 persen atau dari Rp1,40 triliun di 2021, menjadi Rp1,41 triliun di tahun 2022.

Industri reasuransi syariah mampu memupuk peningkatan cadangan teknis sebesar 9,90 persen, dari Rp564,77 miliar di tahun 2021 menjadi Rp620,69 miliar di 2022. Sedangkan liabilitas menunjukkan peningkatan sebesar 6,93 persen dari hanya Rp778,81 miliar di 2021, kemudian menjadi Rp832,77 miliar di 2022.

PemimpinLRMA, Mucharor Djalilmenyampaikan, pada  tahun 2023 ini ada 18 kategori yang menerima Insurance Award 2023 Media Asuransi. Sebanyak 44 perusahaan penerima Best Insurance Award 2023 yang terdiri dari perusahaan asuransi jiwa, perusahaan asuransi umum, dperusahaan reasuransi.

Kemudian,  ada perusahaan asuransi syariah full fledged yaitu perusahaan asuransi jiwa syariah, perusahaan umum syariah, dan perusahaan reasuransi syariah. Dan tentunya Unit Syariah Asuransi Jiwa, Unit Syariah Asuransi Umum, dan Unit Syariah Reasuransi.

“Tidak mudah untuk mengambil keputusan bagi Dewan Juri Insurance Award 2023 Media Asuransi. Karena ada beberapa kasus yang menyangkut perusahaan-perusahaan di  industri asuransi Indonesia yang kita cintai ini. Tapi bersyukur, Dewan Juri dapat melaluinya walaupun harus melalui perdebatan cukup alot, karena harus mempertanggungjawabkan keputusan-keputusan yang diambil,” jelas Mucharor Djalil yang juga Direktur Utama PT Media Asuransi Indonesia.

            Mucharor mengatakan, untuk Insurance Award 2023 kali ini, ada yang istimewa karena Media Asuransi memberikan penghargaan khusus kepada 5 tokoh asuransi yang menjadi inisiator dan dewan juri Insurance Award 2007. Yakni, Firdaus Djaelani, Hotbonar Sinaga,  Djonny Wiguna, Kapler A. Marpaung dan Angger Yuwono,

“Jadi, untuk ke-17 kalinya acara Insurance Award ini telah diselenggarakan sejak pertama kali pada 2007. Tidak mudah tentunya untuk mempertahankan keberlangsungan Insurance Award oleh Media Asuransi setiap tahunnya,” ungkap Mucharor Djalil.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.