JAKARTA, AKSIKATA.COM – Ribuan pemuda dan tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam kelompok Komunitas Lintas Agama menyerukan kampanye global “Faiths for Climate Justice” atau “Iman untuk Keadilan Iklim”, beberapa waktu lalu.
Faiths for Climate Justice merupakan gerakan mobilisasi global umat beragama yang diorganisir oleh GreenFaith International Network, yaitu aliansi multi-agama dari berbagai organisasi keagamaan akar rumput di Afrika, Amerika, Asia, Australia, dan Eropa. “Ini merupakan aksi iklim multi-agama terbesar yang pernah ada dan diselenggarakan dua minggu sebelum COP26,”
Aksi ini bertujuan untuk menunjukkan protes keras dari berbagai komunitas agama di dunia atas kurangnya keseriusan dari berbagai pemerintahan dunia dalam komitmen serta program nyata untuk penanggulangan krisis iklim hingga saat ini. Sementara kondisi bumi sudah semakin mengenaskan dan hasil laporan terakhir dari IPCC pada bulan Agustus lalu telah membuktikan hal tersebut yang disebut dengan istilah “Code Red for Humanity.”
“Merusak dan tidak menjaga lingkungan adalah perbuatan haram, karena itu yang menimbulkan madhorot/keburukan tiada bertepi serta merusak masa depan generasi yang akan datang. Beragama harus direfleksikan dalam tindakan tidak merusak dan menjaga lingkungan, karena hal itu tidak dilakukan, kita telah abai pada nilai keagamaan kita. Menjaga dan memelihara lingkungan adalah jihad yang mulia,” ujar Hening Parlan, Kepala Divisi Lingkungan Hidup, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang sekaligus founding partner GreenFaith International-Asia.
Sementara, Brigitta Isworo fellow GreenFaith International mengatakan, “Kita lupa bahwa kita sendiri dibentuk dari debu tanah (Kejadian 2:7), tubuh kita tersusun dari partikel-partikel bumi, serta kita menghirup udaranya serta dihidupkan dan disegarkan oleh airnya.Merusak bumi dan lingkungan sama dengan merusak kehidupan yang diberikan oleh Tuhan.”
Berikut foto-foto gerakan tersebut: