JAKARTA,AKSIKATA.COM – Sebanyak 2.284 orang mengikuti pendidikan relawan Tracer Covid – 19 yang diselenggarakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersama Senkom Mitra Polri sebagai petugas tracer virus Covid – 19 sekaligus sebagai garda terdepan mendidik masyarakat tentang 5M, Protokol Kesehatan, dan menjaga kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit.
Senkom Mitra Polri adalah salah satu organisasi masyarakat sadar Kamtibmas yang didirikan oleh anggota Mitra Kamtibmas Mabes Polri, pada hari 1 Januari 2004 di Jakarta. Kelompok masyarakat ini berperan membantu kerja Polisi dalam hal sosialisasi dan pengamanan lingkungan secara swakarsa.
Kabarhakam Mabes Polri Komjen Arief Sulistyanto menyambut baik keterlibatan Senkom Mitra Polri sebagai relawan tracer virus Covid – 19 sekaligus tenaga yang mensosialisasikan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
“Dalam penanganannya ternyata tidak bisa diserahkan hanya kepada dinas kesehatan setempat karena cakupannya begitu luas. Maka perlu di dukung oleh komponen yang lain. Sehingga langkah langkah yang ditempuh dapat berjalan kolaboratif,” ujarnya dalam sambutan dimulainya pelatihan tracer Covid -19 di Auditorium PTIK, Jakarta, Selasa (29/6).
Sampai saat ini pandemi Covid-19 di Indonesia belum ada tanda-tanda akan berakhir. Belum lagi munculnya varian baru membuat penyebaran virus kian cepat dan meningkatkan risiko kematian orang-orang yang terinfeksi tanpa mengenal usia.
Kepada para peserta, Arief berpesan dalam menjalankan tugas untuk selalu menjaga diri dan protokol kesehatan. “Setelah terjun ke lapangan lakukan langkah-langkah proaktif, tapi tetap jaga kesehatan dan protokol kesehatan,” tandasnya.
Kegiatan pelatihan tracer Covid -19 digelar Polri bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan yang diikuti diikuti ratusan anggota Senkom Mitra Polri dan Bintara Remaja Polri. Total seluruh peserta pelatihan ini mencapai 2.284 orang.
Katno Hadi, Ketua Umum Senkom Mitra Polri mengatakan angka Covid – 19 yang tinggi membutuhkan penanganan yang maksimal hingga di tingkat masyarakat paling bawah yakni kelurahan.
“Selain menjadi relawan tracer, anggota kami yang ditugaskan berkoordinasi dengan Puskesmas akan melakukan pengawasan dan sosialisasi ke masyarakat secara langsung. Masalah terbesar di masyarakat saat ini adalah kesadaran mengenakan masker,” tuturnya.
Dia menuturkan kegiatan selama tiga hari di Jakarta ini diikuti oleh sedikitnya 275 anggota Senkom dan Bintara Remaja Polri. Sebelumnya, sedikitnya 201 anggota Senkom telah terlibat dalam kegiatan serupa di wilayah Jawa Tengah.
Pada kesempatan yang sama Retno Hendriawati, staf Bidang pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinkes DKI menyebutkan para relawan Senkom Mitra Polri yang telah menjalani pelatihan akan berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.
Para relawan tracer akan memantau siapa yang terpapar korona dan sejauh mana tracingnya. Setiap kelurahan akan dikirimkan sejumlah personel untuk mempercepat pendeteksian melalui aplikasi yang dibuat oleh Dinas Kesehatan.