JAKARTA, AKSIKATA.COM – Di antara Kampung Pulo dan Kampung Melayu Kecil, kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, dengan dibatasi bentangan tembok tanggul penahan normalisasi aliran Sungai Ciliwung, terdapat sebuah jasa penyeberangan antar daratan melintasi aliran sungai yang hingga kini masih bertahan di ibu kota.
Rohim (42) pria gempal asal Indramayu, Jawa Tengah, yang juga seorang pengemudi Bajaj, bergantian dengan temannya Azis (45) yang sedang pulang ke kampung halamannya, tetap setia menjalankan jasa penyeberangan perahu eretan untuk bertahan hidup.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, Rohim mengaku pendapatannya berkurang drastis, “anak-anak yang berangkat sekolah gak ada, ditambah semenjak setelah gusuran, orang kampung sekarang udah pada enak punya kendaraan sendiri tinggal muter untuk nyeberang ke kampung sebelah,” ujar Rohim.
Kini, warga yang tetap setia menggunakan jasa perahu eretan ini adalah warga yang berjalan kaki menuju Pasar Jatinegara atau warga yang akan menuju Stasiun Duri.
Selain untuk memenuhi kebutuhan jasa transportasi sehari-hari bagi warga sekitar, jasa perahu eretan di antara tanggul penahan ini, sudah selayaknya dikembangkan menjadi sarana rekreasi tak terlupakan di aliran sungai Ciliwung.