JAKARTA, AKSIKATA.COM – Israel dan kelompok Hamas telah menyetujui proposal gencatan senjata oleh Mesir yang berlaku pada 21 Mei 2021 Jumat pukul 02.00 dini hari di Gaza.
Senang dengan kesepakatan gencatan senjata, warga Gaza Palestina banyak turun ke jalan dan bersyukur diakhirinya permusuhan.
“Allahu Akbar, Alhamdulillah,” teriak warga Gaza dalam bahasa Arab, dikutip dari Reuters, Jumat, (21/5).
Kegembiraan warga Gaza diekspresikan dengan mobil-mobil memenuhi jalan, membunyikan klakson dan mengibarkan bendera Palestina.
Hamas, kelompok militan Islam yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil dari musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.
Pengeras suara masjid memuji apa yang disebut Hamas sebagai “kemenangan yang dicapai perlawanan atas pendudukan selama pertempuran Pedang Yerusalem.”
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak telah tewas dan lebih dari 1.900 terluka dalam serangan udara Israel dan pemboman artileri.
Sementara, pihak berwenang Israel menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 12 orang dan ratusan orang dirawat karena cedera dalam serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat orang bergegas ke tempat penampungan.
Di Tel Al-Hawa, Kota Gaza, warga mengatakan mereka merayakan keselamatan dan sebagai kemenangan.
Beberapa tampak berpelukan, salah satunya menyebutnya “waktu istirahat dari virus korona”.
“Dengan jiwa dan darah, kami menebusmu, Deif,” teriak warga yang memanggil nama komandan militer tertinggi Hamas, Deif.
“Ini adalah kemenangan besar atas pendudukan. Orang-orang perlawanan kami memaksa mereka melakukan gencatan senjata,” kata Ahmed Amer.
Gencatan senjata Israel-Hamas terjadi sehari setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan “de-eskalasi yang signifikan” dan mengikuti tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Joe Biden mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada semua keluarga, Israel dan Palestina, yang telah kehilangan orang yang dicintai dalam pertempuran itu.
Dia bahkan menyebutkan AS akan bekerja dengan PBB dan mitra internasional lainnya untuk memberikan ‘bantuan kemanusiaan cepat’ dan membantu dengan ‘upaya rekonstruksi’ di Gaza.*