JAKARTA, AKSIKATA.COM – Apa yang dirasakan oleh Sersan Dua (Serda) Aprilia Manganang yang kini telah resmi berganti status kelamin menjadi laki-laki dan berubah nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang, juga dirasakan oleh Amasya Manganang, kakak kandungnya.
Ternyata Amasya juga mengalami hipospadia, yakni kelainan bawaan lahir dimana terjadi gangguan perkembangan saluran kemih bagian luar (uretra) yang tidak terbentuk hingga ke ujung glans penis (kepala penis).
Ketika itu Amasya yang juga dikenal sebagai atlet voli wanita. Sama seperti Aprilio, Amsya juga banyak mengukir prestasi. Dari sisi perawakan tubuh, Amasya juga berperawakan kekar dan sering tampil macho seperti sang adik. Keduanya sering berpenampilan santai dengan kaus dan celana jeans yang membuat mereka semakin mirip laki-laki.
Dan saat sang adik sedang menjalani operasi perbaikan (corrective surgery) di RSPAD Gatot Soebroto, timbul keinginan Amasya agar dirinya juga dapat diperiksa.
Amasya berbicara langsung dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) TNI, Jendral Andika Perkasa bahwa dirinya juga ingin diperiksa untuk mengetahui apakah dirinya juga mengalami Hipospadia. “Bapak, saya juga ingin diperiksa,” begitu kata Amasya.
Tanpa banyak pertimbang, Andika memerintahkan agar dilakukan pemeriksaan medis kepada Amasya Manganang. Pemeriksaan itu juga dilakukan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
“Menurut saya, kita juga punya tanggung jawab untuk memberikan solusi. Kami juga masih dalam kemampuan kami. Selasa malam juga kami kumpulkan yang menangani Aprilia Manganang dan melakukan pemeriksaan lengkap, hari Rabu kemarin dan hari Kamis kemarin di RSPAD,” begitu kata Kasad.
Dan, Andika merasa sangat terkejut, karena hasil pemeriksaan yang dilakukan selama dua hari, Amasya juga memiliki penyakit hipospadia sama seperti sang adik. Saat disampaikan hasil pemeriksaan itu, Amasya pun memohon kepada Andika agar dirinya dapat dibantu.
“Saya kalau bisa dibantu, saya ingin menjadi diri saya sebenarnya,” begitu kata Amsya.
Andika lantas mengambil keputusan untuk mengambil prosedur yang sama. “Amasya juga serius masuk pada hipospadia serius,” jelas Andika. “Ternyata Amasya juga tidak seberuntung kita saat dilahirkan dengan kelainan yang disebut hipospadia,” sambungnya.
Akibatnya, Amasya Manganang sejak lahir tercatat sebagai perempuan, padahal sebenarnya laki-laki. Karena itu Amasya juga perlu menjalani corrective surgery. Kondisi Amasya masuk dalam tingkatan serius sehingga harus memerlukan dua kali operasi corevtive surgery.
Dijadwalkan Amasya akan melakukan operasi keduanya pada Selasa (23/3/2021).