Ratusan Pengemudi Ojol Gelar Aksi Damai: Tebar Mawar, Tebar Harapan

foto: Humas Polri

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Ratusan pengemudi ojek daring (ojol) menggelar aksi damai bertajuk Tebar Sejuta Mawar Kebaikan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2025). Aksi ini menjadi simbol perdamaian dan solidaritas di tengah situasi Jakarta yang sempat memanas akibat rangkaian demonstrasi beberapa hari terakhir.

Berbeda dari aksi unjuk rasa pada umumnya, para pengemudi ojol datang mengenakan jaket hijau khas mereka, membawa bunga mawar merah dan putih. Mereka berjalan kaki dari Balai Kota menuju Patung Kuda Arjuna Wiwaha, membagikan bunga kepada aparat TNI, Polri, dan masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.

Sekitar pukul 14.00 WIB, para pengemudi mulai berkumpul di parkiran IRTI Monas sebelum bergerak menuju Patung Kuda. Sepanjang perjalanan, mereka membagikan bunga mawar kepada aparat TNI-Polri yang berjaga serta pengendara yang melintas di kawasan tersebut.

Suasana haru menyelimuti aksi ketika para pengemudi dan aparat saling berjabat tangan, bahkan berpelukan disertai pemberian bunga mawar menjadi simbol kebersamaan dan pesan damai. “Jakarta kondusif, kita jaga Jakarta sama-sama dengan bapak polisi,” seru para peserta aksi secara serempak.

Kegiatan ini berlangsung sekitar 30 menit sebelum para pengemudi kembali ke titik awal di IRTI Monas. Aksi ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojol yang tewas dalam insiden kericuhan di Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025). “Kami ini ojol cinta damai. Kami mencari nafkah buat keluarga. Beberapa hari ini semua itu jadi tidak stabil,” ujar Erna, salah satu inisiator aksi.

Selain di Jakarta, aksi serupa juga digelar di Palembang oleh Aliansi Driver Online Sumatera Selatan (ADO Sumsel), yang menyampaikan empat tuntutan kepada kepolisian, termasuk desakan agar kasus Affan diusut secara transparan dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

Aksi damai ini menjadi pengingat bahwa di balik helm dan jaket ojol, ada hati yang ingin menjaga kedamaian. Di tengah hiruk-pikuk kota, mereka memilih bunga sebagai bahasa perlawanan terhadap kekerasan.