BOGOR, AKSIKATA.COM — Korps Brimob Polri resmi membuka Gedung Wisata Juang R. Soeprapto di Komplek Brimob, Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Peresmian dilakukan langsung oleh Komandan Korps Brimob Polri, Komjen Imam Widodo, didampingi para mantan Dankor Brimob dan tamu undangan dari berbagai institusi.
Gedung ini dirancang sebagai museum sejarah dan pusat edukasi, yang merekam perjalanan panjang Brimob sejak masa Polisi Istimewa pasca-Proklamasi 1945 hingga peran strategisnya dalam menjaga keamanan nasional.
“Wisata Juang ini dibangun untuk memperkuat pemahaman jati diri Brimob. Setiap anggota harus tahu sejarahnya, nilai-nilai luhur, dan peran pentingnya dalam menjaga bangsa,” ujar Brigjen Agustri Heriyanto, Ketua Panitia Pembangunan.
Menurutnya, wisata Juang Korps Brimob Polri digagas dengan maksud dan tujuan memperkuat pemahaman jati diri Brimob melalui pengenalan sejarah awal, perkembangan organisasi, hingga peran penting Brimob menjaga keamanan dalam negeri,.
Pembangunan gedung tersebut dimulai pada Desember 2024. Pembangunan berlangsung selama sembilan bulan hingga hari ini diresmikan. Gedung Wisata Juang Korps Brimob Polri dirancang dengan konsep edukasi sejarah yang memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai museum dan perpustakaan, ucapnya.
Museum Sejarah Brimob menampilkan artefak dari seluruh Indonesia, dokumentasi operasi penting, dan sejarah para Komandan Brimob dari masa ke masa. Perpustakaan dan Ruang Belajar menyuguhkan koleksi buku, majalah, serta ruang interaktif untuk pelajar dan masyarakat umum.
Adapun Display Digital Interaktif merupakan layar sentuh dan visual raksasa yang memuat informasi tentang lambang, struktur, dan dinamika operasi Brimob. Dilengkapi pula dengan miniatur Artefak Nasional,termasuk Tugu Rumbati dan Benteng Guraba sebagai simbol perjuangan.
Gedung ini dinamai R. Soeprapto, Komandan Brimob tahun 1989–1990, yang dikenal lugas dan sederhana dalam kepemimpinan. Pembangunan dimulai pada Desember 2024 dan rampung dalam waktu sembilan bulan.
Wisata Juang dibuka untuk umum, setiap hari pukul 08.00–15.00 WIB, tanpa pungutan biaya. Masyarakat, pelajar, dan peneliti diundang untuk menjadikan tempat ini sebagai ruang belajar sejarah dan refleksi kebangsaan.