Yuli Temani Rias Pengantin Yang Kesurupan Kuntilanak

DEPOK, AKSI KATA. COM ₋  Sebagai layaknya perias pengantin adanya, keperluan atas asesoris atau pelengkap riasan biasanya ada yang mesti dipenuhi, dan salah satunya ada kebutuhan kembang sebagi pemanis dan atau syarat ada anggunnya riasan pengantin.
Adalah Yuli Arza yang berprofesi sebagai perias pengantin, yang awalnya pada 2017 mengikuti sebuah ujian dalam merias pengantin paes ageng di dearah Depok.
Dalam persiapannya, disadari Yuli (panggilan akrabnya), bahwa dia dan temannya kekurangan bunga Kemboja yang akan digunakan untuk esok hari saat ujian, dan seperti diketahui, jika bunga Kemboja adalah bunga yang paling banyak tumbuh di daerah pemakaman atau kuburan.
“Kami berdua awalnya mencari kembang itu di kuburan di sekitar tempat kita, namun karena merasa kurang, akhirnya kami cari lagi di sekitar fly over Universitas Indonesia Depok, dan itu menjelang Magrib,” katanya.
Seusai mendapatkan bunga itu, keduanya pun kembali ke sanggar dan merangkai, dan belum ada kejadian apapun dengan bunga tersebut dan keduanya.
Keesokan saat berlangsungnya ujian, Yuli merasa aneh dengan gelagat temannya saat merias modelnya. Kejadian bermula saat menyanggul rambut model dari temannya tersebut.
“Si model tidak ada ekspresi apa-apa, seperti diam dan bengong, dan anehnya lagi proses merias itu menjadi cepat. Padahal untuk proses pembuatan paes itu dianggap paling sulit dan membutuhkan waktu yang lama,” tambah pemilik Arza Wedding ini.
Selang sesaat sebelum akhirnya si model kesurupan, ada asesoris milik Yuli yang tiba-tiba hilang. “Prada yang merupakan asesoris tambahan yang saya taruh di meja tiba-tiba hilang,” tambahnya.
Dituturkan, model yang dirias temannya itu tiba-tiba diam terpaku. Posisi Yuli tepat berdekatan dengan model temannya yang sedang dirias. Selain proses merias yang dianggap terlalu cepat itu, keanehan pun tampak ketika si model itu terlihat sangat cantik, berbeda dengan riasan yang ada di ruangan tersebut.
“Awalnya bengong, lanjut si model itu kesurupan dan pingsan, sampai esok tidak bisa disembuhkan, dan memang dengar-dengar dari masyarakat setempat bahwa tempat ujian di wilayah Depok itu diyakini angker, dan banyak mahluk seperti Kuntilanak,” kata Yuli.
Suasana pun gaduh, dan Yuli juga temannya berpikir apa mungkin biang keladinya kembang Kemboja yang diambilnya dari kuburan atau dari fly over UI saat magrib.
Selain keadian itu, dalam sebuah kesempatan, Yuli pun pernah mengalami keganjilan, tentang dirinya yang pernah disasari oleh aplikasi MAP. “Waktu itu saya pernah disasari MAP di wilayah Tapos, Depok. Saya mau merias dan berangkat jam 3 pagi. Ada bapak-bapak lewat menegur kami bahwa Yuli dan timnya kesasar bukan alamat yang dimasud tapi ternyata ke kuburan,” ungkapnya.
Pernah kejadian pula, seusai merias pengantin dirinya dikasih sesajen di salah satu daerah di Cibubur. “Semuanya itu kata pemilik hajat adalah syarat. Saya bingung ini untuk apa, sudah tradisi. Akhirnya aroma di mobil pun berbau sesajen,” tambahnya.