Semeru Kembali Erupsi !

Foto: Bisnis Wisata

LUMAJANG.AKSIKATA.COM- Gunung Semeru dengan ketinggian total (3.676 mdpl) di Kabupaten Lumajang, dinformasikan kembali terpantau mengalami 10 kali erupsi sepanjang hari Jumat (7/3/2025) dini hari hingga pagi ini.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru Liswanto, dalam laporannya menginformasikan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 00.39 WIB, dengan kolom letusan mencapai 1.100 meter di atas puncak kawah.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 7 Maret 2025, pukul 00.39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati ± 1.100 m di atas puncak (±4.776 m di atas permukaan laut).
Kolom abu terlihat berwarna putih sampai kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya,” tulis Liswanto dalam laporannya, Jumat (7/3).
Kemudian pada pukul 01.04 WIB, juga diinformasikan telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu intensitas sedang setinggi 500 meter di atas puncak kawah.
Selanjutnya pada pukul 01.23 WIB dan pukul 01.35 WIB kolom letusan diberitahukan mampu mencapai 300 meter, sedangkan pada pukul 02.25 WIB hingga pukul 02.57 WIB, kolom abu terlihat setinggi 500 meter hingga 700 meter di atas puncak kawah, dengan intensitas sedang ke arah utara.
Pada pukul 04.34 WIB hingga pukul 06.33 WIB, juga dilaporkan lagi sudah terjadi tiga kali erupsi dengan ketinggian kolom letusan mencapai 600 hingga 1.200 meter di atas puncak kawah.
“Terjadi erupsi gunung Semeru pada hari Jumat, 7 Maret 2025 pukul 04.34 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati 1.200 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu intensitas sedang ke arah utara,” ungkapnya.
Sampai detik ini tingkat aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Dengan tingkat aktivitas Gunung Semeru yang waspada atau level 2 ini, pihak PVMBG tetap memberian himbauan kepada warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Melewati jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Warga juga dilarang berada dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru dengan alasan rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” tegas LIswanto.(dps)