Ditengah bincang acara Suara Misteri di Radio Mantarena dan para penggemar radio tersebut, penyanyi Dangdut, Nina Luciana mengakui proses “mixing” tembang Rasa cinta ternyata diganggu oleh sosok astral tak kasat mata.
“Waktu itu, Penata musik kami, mengaku serasa ada yang menghempas dari arah belakang, padahal saat itu dia sedang sendiri di ruang musik sedang menggarap lagu yang memang akan dirilis ke publik,” kata Nina.
Usai merasa hempas oleh sesuatu, lantas saja aranger yang dirahasiakan identitasnya, keesokan harinya jatuh sakit, “dan setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata tidak ada diagnosa dari kesimpulan medis, kalau toh ada, itu hanya keletihan akibat kerja saja,” tambah Nina.
Selang dua hari tak ada perubahan, si penata musik dan keluarganya pun memutuskan untuk membawa persoalan sakit tersbut ke ahli supranatural. “Dari situ terkuak bahwa memang hempasan angin yang menghantam si aranger itu memang wujud astral tak kasat mata, namun berdampak nyata. Bahkan itupun tidak langsung sembuh total, karena baru seminggu kemudian, aranger itu bisa beraktivitas normal seperti biasanya,” tambahnya.
Diungkapkan Nina, jika saat kejadian itu, si aranger sedang menyelesaikan lagu. Namun tanpa ada aba-aba dirinya terasa ada angin yang menabraknya dari belakang. Rasa mual, dan kepala tujuh keliling diakui oleh si aranjer itu. Kontan dia terhuyung dan sempat ingin jatuh dari bangkunya.
Sementara itu Lanan Sagita produser dari Nina Luciana, menambahkan jika sekalipun ada hal klenik di dunia tarik suara, namun pihaknya tidak mau bersentuhan dengan “norma-norma” budaya seperti itu.
“Silahkan saja mereka menjalani proses karir mereka dengan cara apapun, tapi saya tegaskan jika saya dan Nina, hanya percaya atas kekuatan Tuhan yang maha esa,” kata Lalan.
Anggapan bagi sebagian masyarakat, penyanyi sering terlibat pada urusan pemikat atau pelet kecantikan, dan ritual tersbut dimaksudkan sebagai penambah kecantikan, atau aura “Namun begitu kami tidak menggunakan itu. Kami sekarang justru sedang sibuk dengan rutinitas promosi,” tegas Lalan.