Dosen UBSI Latih Pemandu Museum Manfaatkan Media Sosial untuk Promosi

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Tim Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) yang terdiri atas empat dosen dan tiga mahasiswa menggelar keegiatan pengabdian masyarakat dengan mitra Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI).

Kegiatan yang menjadi salah satu dari tridarma perguruan tinggi dilakukan di Ruang Teater Museum Sejarah Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2024 lalu.

Pelatihan pemanfaatan media sosial dalam mempromosikan destinasi wisata museum ini dihadiri oleh pemandu museum di Jabodetabek yang menjadi anggota IPMI.

“IPMI sebagai organisasi profesi, mempunyai tujuan mencerdaskan bangsa, maka IPMI terbuka untuk berkolaborasi dengan siapapun,” kata Amat Kusaini Al Alexs, Ketua Umum IPMI.

Sedangkan Murtiadi, Ketua Tim Dosen sekaligus Moderator pada pelatihan tersebut mengatakan, “Pemandu museum adalah ujung tombak pelayanan, orang yang berhadapan langsung dengan pengunjung, mereka ini perlu dibekali pengetahuan untuk mempromosikan museum tempat mereka bekerja, dan tren terkini adalah media sosial.”

Museum merupakan salah satu destinasi wisata andalan di Jakarta, maka penting bagi museum untuk mempunyai SDM yang paham dalam pelayanan publik.

“Promosi di media sosial adalah bagian dari pelayanan informasi kepada publik,” menurut Yulianti Fajar Wulandari, dalam paparannya saat menjadi narasumber pelatihan tersebut.

Sejalan dengan itu, Amat Kusaini Al Alexs juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan praktisi dalam mengembangkan potensi pariwisata Indonesia. Dia berharap bahwa keterampilan baru yang diperoleh anggota IPMI dapat digunakan secara efektif untuk mempromosikan museum-museum dan destinasi wisata lainnya di Indonesia.

Materi pelatihan yang disampaikan oleh tim dosen dan praktisi UBSI mencakup berbagai aspek penting dalam pemanfaatan media sosial untuk promosi.

Mulai dari pemahaman tentang museum, profesi pemandu hingga cara memaksimalkan fitur-fitur yang ada di media sosial dengan konten-konten seperti infografis, video, live chat, dll.

Peserta juga diajak berdiskusi dan membuat konten yang menarik untuk promosi museum. Konten yang informative, edukatif dan rekreatif yang dibuat oleh peserta, dipresentasikan dan dievaluasi oleh para instruktur.

Para peserta sangat antusias dan berharap pengabdian masyarakat ini diadakan kembali dengan materi bahasan yang lebih mendalam, terutama tentang tips dan trik membuat konten video promosi destinasi wisata yang menarik.

Silvana, freelance museum guide di Kota Tua yang menjadi peserta pelatihan, menyampaikan rasa senangnya dengan pelatihan ini. “Kami dapat ilmu dan juga teman baru, yakni dosen dan mahasiswa UBSI, yang sewaktu-waktu dapat kami ajak diskusi, bahkan mungkin collabs bikin konten bareng di museum.”

Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi anggota IPMI, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pariwisata lokal. Dengan meningkatnya kemampuan anggota IPMI dalam memanfaatkan media sosial, diharapkan promosi destinasi wisata di Indonesia akan semakin efektif dan efisien dalam menarik minat lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke museum.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *