Tolak Berikan Uang Rp50 Miliar Modal Jadi Bupati, Suami Bunuh Istrinya dan Mayatnya Dibakar

(foto: dok Polsek Batu Aji)

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Sakit hati karena tak diberi uang sebesar Rp50 miliar, Ahmad Yuda Siregar (46) tega menghabisi nyawa Tetty Rumondang Harahap (60), yang merupakan istrinya sendiri.

Tety diketahui sebagai mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah Padang Sidimpuan, Sumatera Utara dan tercatat sebagai ASN di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sumut.

Ahmad membunuh Tetty dengan cara sadis. Tetty dipukul dengan berulang kali, kepalanya ditutup plastik, lalu dibakar hingga tewas dan mengalami luka bakar 90 persen. Ahmad mengharapkan rumahnya terbakar dan meledak, sehingga jejak kejahatannya tak terlacak.

Namun keinginan Ahmad tak terpenuhi. Jejak kejahatannya terungkap, setelah jasad Tetty ditemukan tertelungkup di atas kasurnya di kamar di lantai 1, di rumahnya di Perumahan muka Kuning Indah 1, Keluarahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu (11/11/2023).

Polisi bergerak melakukan penyelidikan. Tidak perlu waktu lama Ahmad berhasil ditangkap di terminal bus di Pekanbaru, Riau, saat hendak kabur ke Medan, Sumatera Utara, Sabtu (11/11/2023).

Ahmad dihadiahi timah panas di kedua kakinya ketika berusaha melarikan diri dan melawan polisi. Dia digelandang ke Polresta Balreng Baru untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Dalam pengakuan awal kepada polisi, menurut Kapolresta Barelang Kombes Nugroho Tri Nuryanto, Ahmad mengaku cemburu memergoki seorang pria keluar dari dapur rumahnya. Suami istri itu kemudian cekcok. Dalam keadaan emosi, Yuda langsung mengambil kayu dan memukul Tetty berulang kali.

Dia memukul wajah Tetty sebanyak 2 kali, ke leher 13 kali, lalu kepala 11 kali. Tetty pun jatuh, dengan darah mengalir. Saat itu Tetty belum meninggal dunia. Dia jatuh pingsan tergeletak di lantai ruang tamu. Ahmad mengira Tetty meninggal dunia.

Dia lalu pergi ke sebuah hotel menemui selingkuhannya yang berinisial B. Esoknya, Kamis, 2 November 2023, Yuda balik ke rumah bersama B, memeriksa Tetty. Masih tergeletak di ruang tamu. Namun, posisinya berubah, tanda masih hidup.

Lalu, ia minta bantuan B mengangkat tubuh Tetty ke kamar. Di kamar itulah tubuh Tetty ditusuk dengan pisau. Untuk menyakinkan bahwa Tetty sudah tewas, dia tutupi kepala tetty dengan plastik. Tak sampai di situ, dia menaruh 7 buah tabung gas 3 kg di sekitar korban, lalu dia siram kasur dengan bensin dan disulutkan api. Api pun cepat berkobar, membakar tubuh Tetty hingga hangus 90 persen.

Belakangan terungkap, Ahmad mengaku marah kepada Tety karena istrinya berubah pikiran untuk mendukungnya maju pemilihan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel).

“Motif pembunuhan yang dilakukan Ahmad Yuda (suami korban) karena pelaku tidak mendapatkan dukungan maju Bupati Tapsel, Sumatera Utara,” kata K Kombes Nugroho, Rabu (15/11/2023).

Semula Tetty menyetujui keinginan Ahmad untuk maju Pilkada Tapsel. Ahmad Yuda pun meminta uang Rp50 miliar kepada korban sebagai modal. Namun, selang beberapa waktu kemudian, uang yang diminta pelaku tak kunjung diberikan korban.

Tetty berbalik pikiran, tak setuju jika Ahmad maju sebagai bupati karena jika kalah seluruh hartanya akan habis. Itu yang membuat dirinya emosi dan menghabisi nyawa istrinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.