JAKARTA, AKSIKATA.COM – Sebelum meninggal dunia, Dorce Gamalama sempat menjadi pusat pemberitaan. Ini karena dia menyatakan memberikan wasiat kepada publik. Bila dirinya berpulang nanti, tolong dimandikan sebagai seorang perempuan.
Bahkan, Dorce mengaku sudah menyiapkan kain kafan dan kuburannya nanti. “Setelah operasi, saya menjadi perempuan dan punya kelamin perempuan. Jadi kalau saya meninggal dunia, saya mau dimakamkan sebagai perempuan,” pinta Dorce dalam YouTube Denny Sumargo, Minggu, (23/1/2022).
Pernyataan Dorce mengundang banyak komentar. Pasalnya, Dorce terlahir sebagai laki-laki dengan nama lengkap Dedi Yuliardi Ashadi sebelum Dorce memilih untuk melakukan operasi kelamin sebagai wanita pada tahun 1993.
Kontan pernyataan Dorce ditentang banyak pemuka agama. Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, misalnya, dia menyatakan ketidaksetujuannya.
Alasan Gus Miftah, karena KTP Dorce laki-laki beredar dimana-mana. “Namanya juga laki-laki beredar. Katanya sudah diproses hukum mengenai gender,” jelas Gus Miftah, Minggu (13/2/2022).
Buya Yahya juga turut angkap bicara. Dia mengungkapkan alat kelamin lelaki yang diubah menjadi wanita tak mengubah kodratnya.
“Seorang laki-laki yang lahir laki-laki, kemudian dirubah menjadi perempuan, hakikatnya dia tetap laki-laki. Cara merawat jenazahnya laki-laki, karena dia bukan perempuan sesungguhnya,” ucapnya
di YouTube medina.net
Banyaknya yang menentang, Dorce mengalah. Dia mengambil jalan tengah. Dia menyebut siapa pun kelak yang akan memandikan dan menguburnya, dia menyerahkan sepenuhnya kepada keluarga.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, kepada kyai dan ustadz-ustadz yang telah menerangkan keadaan mati saya. Siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya,” kata dia, melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @dg_kcp pada Minggu, 30 Januari 2022.
Namun kontroversi itu tak perlu lagi diperdebatkan. Dorce Gamalama meninggal dunia karena Covid-19. Dia akan dimakamkan dengan protokoler Covid-19.