JAKARTA, AKSIKATA.COM – Dosen dan mahasiwa Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) menggandeng Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Jakarta ”Paramita Jaya”, dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat, Sabtu (19/6) lalu, yang merupakan wujud nyata dari pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui pengabdian ini diharapkan peran perguruan tinggi dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat itu sendiri.
Kegiatan diisi dengan Pelatihan Pemanfaatan Aplikasi Editing Kinemaster dalam Produksi Content Creative untuk Dokumentasi AMI, di Sekretariat Museum Bank Mandiri, diikuti sejumlah anggota AMI DKI Jakarta ”Paramita Jaya”.
Ketua AMI DKI Jakarta Paramita Jaya, Yiyok T. Herlambang menyambut gembira kegiatan yang dilakukan oleh dosen UBSI yang terdiri dari Nina Kusumawati, Venessa Agusta Gogali, Chica Puspa Sari, dan Sri Wulandari, dengan dua mahasiwa UBSI yakni Albertus Rusdianto dan Yosia Nathaniel.
“Yang saya tahu dalam rangka Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah pengabdian masyarakat, sama dengan AMI DKI Jakarta, kami juga ingin menjadi organisasi yang bisa memberikan ilustrasi tentang museum dengan lebih menarik. Selain hubungan antara stakeholder museum sangat luas sekali, bahwa museum selalu engegament dengan stakeholder, seperti akdemisi selaku konseptor,” terangnya.
Dia pun berharap apa yang disampaikan pada pelatihan ini menjadi motivasi dan menarik masyarakat luas untuk semakin mencintai museum, dan mau mempelajari warisan sejarah dan budaya bangsa yang bernilai tinggi.
AMI DKI “Paramita Jaya” merupakan mitra program pengabdian masyarakat yang produktif secara ekonomi/Sosial. AMI didirikan dengan tujuan memajukan permuseuman di Indonesia melalui berbagai program kegiatan. Mewujudkan organisasi dalam bidang permuseuman dengan anggota yang mempunyai profesionalisme tinggi, bermartabat dan terhormat. Sekaligus, menjadi mitra untuk memajukan permuseuman di Indonesia sesuai dengan bidang tugas dan fungsi masing-masing.
Nina Kusumawati, ketua pelaksanaan yang merupakan dosen Ilmu Komunikasi UBSI mengatakan, saat ini, sebagian anggota AMI kurang memiliki kemampuan editing video yang menarik dalam proses dokumentasi maupun membuat konten yang cepat. Padahal, editing video yang menarik membuat masyarakat mudah menikmati hasilnya video, dan pada akhirnya masyarakat akan mengenalkan museum kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Kami menawarkan solusi untuk memecahkan masalah tersebut berupa pelatihan pelatihan aplikasi editing Kinemaster dalam Produksi Content Creative untuk Dokumentasi AMI. Kami berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas editing seluruh anggota dan memudahkan mereka dalam mempublikasi seluruh informasi dan kegiatan museum,” kata Nina.
Sementara itu Venessa Agusta Gogali, dosen UBSI, menjelaskan tentang aplikasi Kinemaster yang merupakan aplikasi editor video profesional yang sangat lengkap untuk Android. “Benda dapat mengedit berbagai lapisan video gambar dan juga teks yang dilengkapi dengan pemotongan video yang tepat. Aplikasi ini juga dapat digunakan untuk para profesional ataupun amatir,” jelas Venessa.
Venessa menjelaskan secara gamblang dan berstruktur tentang penggunaan aplikasi Kinemaster. Dia memberikan contoh mengedit video yang diambil dari Museum Food di Penang dan menjadi tayangan yang menarik untuk ditonton. Para peserta dari AMI terlihat antusias dan banyak mengajukan pertanyaan.