SURABAYA, AKSIKATA.COM – Sosok mayat perempuan ditemukan tergeletak di di lahan kosong Jalan Pagesangan Baru, Jambangan, Surabaya, Kamis (22/4/2021) malam, tepatnya di dekat kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU, Jawa Timur.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian, Jumat (23/4/2021) membenarkan ditemukannya mayat tersebut. Menurutnya, mayat tersebut terbungkus kasur, karung berwarna putih serta diselimuti. Ada dugaan mayat tersebut adalah korban pembunuhan. Apalagi ditemukan bukti-bukti kekerasan di tempat ditemukan mayat. “Kami masih melakukan pendalaman,” kata Oki.
Belakangan, diketahui identitas mayat tersebut. Yakni, Putri Camelia Sandy (25), warga Gayungan Surabaya. Dia diduga dibunuh dalam kondisi berbadan dua atau hamil lima bulan.
“Benar, korban dalam kondisi hamil. Namun berapa usia kandungannya, masih menunggu hasil lengkap dari rumah sakit,” ucapnya.
Oki menegaskan, setelah proses identifikasi selesai, jasad tersebut dibawa menuju RSU dr Soetomo Surabaya untuk diautopsi.
Mayat peremupan itu pertamakali ditemukan oleh Bagus (19), yang sedang menjaga parkir di dekat kantor PWNU Jatim. Tetiba, dia mencium bau busuk yang berasal dari semak-semak di dekat tempat ia menjaga parkir.
Bersama kedua temannya, mereka mencari sumber bau busuk itu. Tak lama, mereka menemukan bungkusan kasur dan sebuah karung sak berwarna putih, yang menjadi sumber bau busuk berasal. Alangkah kagetnya mereka saat tahu ada mayat di dalam bungkusan kasur itu. Di dalamnya juga ditemukan boneka.
“Saya kira bangkai hewan. Setelah saya dorong atau guling pakai kayu bersama teman-teman, ternyata ada kakinya. Saya langsung lari melapor ke satpam PWNU,” cerita Bagus.
Hanya dalam tempo singkat, polisi berhasil menangkap pelakunya bernama Joni Pranoto, yang tak lain adalah suami korban sendiri. Joni tega menghabisi sang istri karena kesal lantaran merasa dihina dan diejek terus menerus oleh sang istri. Dia pun memutuskan untuk menghabisi sang istri, lalu mayatnya digulungdengan kasur dan membuangnya di sebuah lahan kosong.
Oki menyebut, selama ini sang suami adalah pekerja serabutan. Sementara istrinya adalah karyawan tetap dari sebuah perusahaan swasta. Hal ini lah yang diakui tersangka, kerap menjadi masalah dalam rumah tangganya. Korban, selalu mengejek dan menghina terus menerus.