JAKARTA, AKSIKATA.COM – Lagu Indonesia Raya ini bikin geger dan emosi. Beredar rekaman suara dari warga Malaysia yang menghina lagu Indonesia Raya dengan cara memparodikannya. Liriknya beberapa kalimat yang menghina Indonesia, khususnya Presiden Joko Widodo. Bahkan Jokowi didoakan mati.
Diunggah kembali akun Twitter @SyahRungAn, pada Minggu, (27/12), rekaman suara berdurasi 1 menit 19 detik tersebut menuai beragam komentar netizen. Sebelumnya video ditemukan di YouTube MY Asean, namun kini sudah hilang video tersebut.
Tangkapan layar rekaman tersebut memperlihatkan dua wanita sedang mengencingi lambang Pancasila, yang pada kedua sayapnya ditimpali dengan gambar kepala babi.
Terdapat gambar bendera merah putih yang ditimpal dengan dua anak yang tampak sedang mengencingi lambang Pancasila yang diubah menjadi sebuah kartun ayam.
Lirik lagu tersebut berisi penghinaan mulai dari Indonesia bangsa yang sial dan mundur, hingga mendoakan mati Jokowi dan Soekarno agar bisa masuk ke neraka. Aransemen dalam lagu itu pun terdengar hampir seperti aslinya, hanya ada tambahan suara ayam dalam lagu itu.
Berikut lirik yang menghina Indonesia,
“Indognesial kesialanku, bangsat dan kemunduran. Di sanalah neraka dunia, jadi pandu rakyatnya.
Indognesial kesialanmu, bangsat dan kecuranganmu. Marilah kita semua ucapkan indognesial.
Matilah Jokoko, mampuslah Soekaporno, amanlah di neraka. Bangsatlah rakyatmu, hinalah negerimu untuk indognesial jahanam.
Indognesial cair, melacur pelacur, mundurlah kamu selamanya. Indognesial sial, jahanam-jahanam, majulah tuju ke neraka.”
Mohon kepada @DivHumas_Polri @CCICPolri selidiki channel yutub penghina Lagu kebangsaan Indonesia Raya ini
jangan sampai lolos pak…
dan jgn berhenti pakai materei #SemuaWajibTaatHukumhttps://t.co/QeABaAHElZ pic.twitter.com/OmiuD5q58L— SyahRungAn (@SyahRungAn) December 27, 2020
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pemerintah Indonesia sudah melaporkan kasus ini ke Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Otoritas keamanan tersebut kini sedang melakukan penelusuran terkait dalang dibalik penghinaan lagu kebangsaan Indonesia tersebut.
“Sudah dilakukan Kemlu dan KBRI di Kuala Lumpur,” ucap Retno Marsudi saat dihubungi wartawan, Minggu, (27/12). *