JAKARTA, AKSIKATA.COM – Direktorat lalulintas Polda Metro Jaya menyebutkan ada sejumlah kamera electronic traffic law enforcement (ETLE) diduga dirusak pada saat demo anarkis, di Jalan Jenderal Sudirman-Mh Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo, di Jakarta, Jumat (30/10/2020) mengatakan, sekurangnya ada sejumlah kamera ETLE di 12 titik yang dirusak dan saat ini masih dalam proses perbaikan. “Dalam waktu dekat ini sudah selesai,” ujarnya, Jumat (30/10/2020).
Menurut dia, ETLE yang tidak berfungsi itu masih sekitaran Sudirman-Thamrin, khususnya di dekat pos-pos lantas yang dibakar. Kerusakan itu disebabkan karena panelnya yang rusak, ada yang disogrok sehingga posisinya berubah dan ada yang kabelnya putus.
Untuk itu Direktorat lalulintas Polda Metro Jaya ,engajukan anggaran kepada Pemprov DKI Jakarta, yang akan digunakan untuk pemasangan (Electronic Traffic Law Enforcement) E-TLE. Tilang elektronik akan dipergunakan pada tahun 2021 nanti, terutama untuk di pasang di jalur busway dan jalan tol.
Dirlantas Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, anggaran tersebut untuk pemasangan kamera E-TLE yang sebelumnya sudah ada 57 menjadi 100 camera E-TLE.
“Tentu kami sebenarnya sudah mengajukan proposal kepada Pemda DKI untuk menambah anggaran di tahun 2021 paling nggak kan sudah ada 57 kalau nanti ada penambahan kamera lagi bisa sampai 100 luar biasa,” kata Sambodo, Jumat (30/10/2020).
Sambodo melanjutkan, penambahan camera E-TLE tersebut rencananya akan di pasangan di jalur-jalur busway dan jalan tol sehingga bagi masyarakat yang melakukan pelanggaran atau mencoba menerobos akan tercapture oleh kamera-kamera tersebut.
Sambodo menuturkan, kamera ETLE atau CCTV sangat membantu polisi terkait penindakan pelanggar lalu lintas. “Karena terutama kamera di jalur busway kemudian di jalan tol, sehingga kemudian warga masyarakat yang maisih mencoba menerobos jalur busway itu bisa tercapture oleh kamera-kamera tersebut,” jelasnya.
Perkataan tersebut disampaikan Sambodo saat evaluasi 4 hari berlangsungnya operasi zebra. Menurut dia, ada penurunan pelanggaran lalulintas khususnya yang ada titik-titik kamera E-TLE.
“Terbukti dari statistik menunjukan bahwa di titik-titik yang ada kameranya memang terjadi penurunan angka pelanggaran, di-capture oleh kamera, artinya di titik-titik itu terjadi peningkatan disiplin,” sambungnya
Sambodo menyimpulkan masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jakarta memang takut untuk melakukan pelanggaran, khusus yang ada pantauan kameranya.
Sekali lagi dia menegaskan, bahwa telah terbukti dari statistik yang di keluarkan Direktorat lalulintas menunjukan bahwa di titik-titik yang ada kameranya memang terjadi penurunan angkapelanggaran yang tercapture oleh kamera. (eddy)