JAKARTA, AKSIKATA.COM – Gembong narkoba Pablo Escobar memiliki kekayaan yang sangat fantatis. Bahkan hingga ia sudah meninggal, harta kekayaan pria asal Kolombia ini masih tersimpan rapi hingga kini. Siapa sangka uang ratusan miliar Escobar tersimpan rapi di dinding apartemen pribadi Pablo dan jumlahnya sangat mengejutkan, yaitu Rp 269 miliar.
Sang keponakanlah yang menemukan harta karun tersebut. Ternyata Nicolas Escobar, menemukan harta karun milik sang paman tak hanya sekali ini saja. Ia juga menemukan uang tunai di tempat persembunyian Pablo. Uang yang disembunyikan Pablo diduga sengaja dilakukan agar terhindar dari penangkapan.
Selain uang tunai, Nicolas menemukan pena emas, telepon satelit, mesin tik, dan gulungan film yang belum terpakai.
Dilansir dari CNN Indonesia, Nicolas mengklaim bahwa ia mendapat sebuah “penglihatan” yang memberitahunya tentang titik pernyembunyian uang di apartemen yang kini ia huni.
Selain uang, keponakan Pablo menemukan pena emas, telepon satelit, mesin tik. “Setiap kali saya duduk di ruang makan dan melihat ke arah tempat parkir, saya melihat seorang pria memasuki tempat itu dan menghilang,” kata Nicolas kepada stasiun TV Kolombia, “Red + Noticias”.
“Baunya sangat mencengangkan. Bau yang 100 kali lebih buruk dari sesuatu yang sudah mati,” tambahnya.
Nicolas menempati apartemen Pablo Escobar yang terletak di Medellin, Kolombia itu selama lima tahun terakhir. Semasa hidup, Pablo beberapa kali meminta Nicolas menemaninya melakukan perjalanan. Bahkan, Nicolas pernah diculik dan disiksa oleh pria misterius.
Semasa hidupnya Pablo Escobar menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Ia sempat masuk dalam daftar miliarder versi Forbes selama tujuh tahun berturut-turut dari 1987 hingga 1993.
Pendapatannya sekitar US$420 juta dalam sepekan. Pada 1989, Pablo masuk dalam peringkat tujuh orang terkaya di dunia. Pablo Escobar menghabiskan puluhan tahun melawan pemerintah Kolombia untuk menghindari ekstradisinya ke Amerika Serikat.
Pablo Escobar atau yang dijuluki El Patron ini ditangkap oleh pihak berwenang pada 1991 dan ditahan dalam penjara yang dirancang khusus bernama Katedral. Namun ia masih bisa menjalankan bisnisnya dari balik jeruji besi.
Akibat ulahnya, Raja Kokain ini meregang nyawa dalam baku tembak dengan polisi ditahun 1993. Pablo Eskobar pernah membentuk kartel atau organisasi besar di Medellin pada akhir 1970-an. Dan ditahun 1980-an, 80 persen kokain yang diperdagangkan di AS adalah hasil ulah Pablo.