JAKARTA, AKSIKATA.COM – Laeli Atik Supriyatin alias LAS (27), pelaku pembunuhan Rinaldi Harley Wismanu (32) dengan cara memutilasi menjadi 11 bagian, ternyata alumni FMIPA Universitas Indonesia angkatan tahun 2012.
Hal tersebut diketahui dari unggahan akun Twitter @DPM_UI terkait ucapan kepada Laeli Atik Supriyatin yang berhasil terpilih dalam tender PO Pemira UI 2014. Laeli mengambil jurusan Geografi jenjang S1 dan terdaftar di UI dengan Nomor Induk Mahasiswa 1206255601.
Sementara Rinaldi yang bekerja sebagai HRD perusahaan kontraktor PT Jaya Obayashi ini merupakan alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) di Fakultas Ilmu Budaya. Dia terdaftar di angkatan 2006.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9/2020) menyebutkan, Laeli dan kekasihnya, Djumadil Al Fajar alias DAF (26), dijerat Pasal 340 KUHP terkait pembunuhan berencana. Keduanya, terancam hukuman mati, seumur hidup atau 20 tahun penjara.
Nana menuturkan, tersangka Djumadil merupakan sosok yang berperan sebagai eksekutor pembunuhan sekaligus memutilasi korban. Sedangkan Laeli sebagai orang yang berperan mengajak korban untuk bertemu di sebuah apartemen di bilangan Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Rinaldi dijebak diajak menginap di apartemen bersama Laeli. Sementara Djumadil menyiapkan eksekusi pembunuhan Rinaldi. Adapun motif kedua tersangka membunuh Rinaldi dan memotong-motong tubuh Rinadi jadi 11 bagian karena ingin menguasai harta.
Saat Rinaldi dan Laeli berhubungan badan, Djumadil memukul kepala Rinaldi sebanyak tiga kali dengan batu bata. Lalu dia menusuk Rinaldi sebanyak 7 kali dengan pisau. Tubuh Rinaldi dipotong-potong dengan golok dan gergaji.
Keduanya memotong korban menjadi 11 bagian dan disimpan dalam kantong kresek. Setelah itu, potongan tubuh korban dimasukkan ke dalam koper dan ransel. Para tersangka lantas memindahkan potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City.
Setelah itu Djumadil dan Laeli menguras uang di ATM milik korban. Laeli mendapatkan PIN ATM setelah mearyu Rinaldi. Total uang sebanyak Rp97 juta mereka ambil.
Uang itu digunakan untuk membeli emas, motor dan mengontrak rumah di Daerah Cimanggis Depok Jawa Barat, untuk mengubur korbannya. “Ada 11 emas antam kurang lebih totalnya 11,5 gram, dua laptop, jam tangan perhiasan dan motor NMax,” kata Nana.