Juniarti, Antara Puisi dan Pencak Silat

PONTIANAK, AKSIKATA.COM – Sebut namanya Juniarti. Dia tercatat sebagai mahasiswa semester empat Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Pontianak, Kalimantan Barat. Dia bukan mahasiswa biasa. Itu lantaran segudang prestasi telah diraupnya.

Gadis kelahiran Sungai Pangkalan 1, 11 Juni 1999 ini dikenal sebagai atlet pencak silat. Sejak kecil, tepatnya sejak duduk di bangku SD dan SMP, dia sudah sering mengikuti seleksi olahraga O2SN. “Olahraga memang bagian dari hobi saya,” jelasnya seraya tersipu malu.

Terkait maraknya kondisi saat ini, di tengah maraknya pandemi covid-19 atau yang dikenal dengan virus corona mengakibatkan hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia menerapkan sistem perkuliahan secara online bagi mahasiswa, Juniarti pun tak menyia-siakan kesempatan ini dengan melirik hobinya yang lain. Yakni menulis puisi.

Untuk hobi yang satu ini putri dari bapak Muhammad Bukhori dan ibu Neti telah mendulang banyak prestasi dan menginspirasi orang banyak. Dia pernah mengikuti Lomba cipta puisi Tingkat Nasional dari Lintang Indonesia, Lomba menulis puisi Nasional dari Antaraksa dan PT. Zona Media Mandiri Group, Lomba Puisi Tingkat Nasional dari T-Zone Publisher dan Literasi Nasional Kreatif dan masih banyak lagi lomba-lomba lainnya yang ia ikuti.

Beberapa prestasi yang pernah didapatkan olehnya antara lain masuk sebagai 100 peserta terbaik Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional yang diselenggarakan dari Lintang Indonesia dan Faktualjabar. Menjadi juara dua di tingkat nasional dan regional.

“Prestasi pertama yaitu saya mendapatkan peringkat 47 dan masuk ke dalam kategori 100 peserta terbaik dari 2.020 peserta se-Indonesia, ini membuat saya lebih bersemangat untuk berkarya terus,” ujarnya.

Prestasi lainnya, Juniarti masuk dalam jajaran 50 peserta terbaik dari 1.000 peserta dalam Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional dari Karts Literarte Indonesia yang baru saja berlangsung di bulan April 2020 ini.

“Senang sekali rasanya bisa menghasilkan prestasi-prestasi yang membanggakan hingga ke tingkat nasional,”ucap mahasiswi Program Studi Sistem Informasi ini.

Nah, dengan situasi saat ini, di mana UBSI menerapkan sistem perkuliahan melalui Learning Management System (LMS) serta menggunakan media platform lainnya sebagai pendukung atau melalui daring sejak bulan Maret 2020 lalu, Juniarti tak mau membuang waktu dengan sia-sia hanya kuliah dirumah saja. Hari-hari Juniarti selama kuliah dari rumah, dia juga menyibukan diri untuk membuat puisi dan mengikuti lomba-lomba tingkat regional hingga nasional.

“Namun saya mencari kegiatan yang positif yang dapat membuat saya lebih enjoy ketika berada dirumah ya seperti menulis puisi dan mengikuti lomba-lomba yang ada yang bisa diakses secara online,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengaku sangat menyenangkan berlatih membuat puisi sehari-hari, dan ia belajar menulis puisi otodidak hanya dari internet. Selebihnya bagaimana mengembagkan kreativitas saja agar mendapatkan ide-ide tema puisi serta bahasa sastra yang lebih baik.

“Daripada merasa bosan dirumah, mending kita manfaatkan waktu yang ada ini lebih banyak waktu untuk #stayathome dan social distancing untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Kita isi dengan hal-hal yang positif bukan keluhan-keluhan tentang keadaan saat ini,” katanya.

Ia berpesan pada generasi muda di seluruh Indonesia, untuk terus berkarya dan berprestasi walaupun dengan keterbatasan berdiam dirumah saja. Jangan cepat menyerah jika gagal mengikuti suatu kompetisi atau dalam hal apapun yang ingin kita capai.

“Tetapi buatlah diri kita termotivasi untuk terus maju dan berusaha menjadi yang terbaik dalam bidang yang kita minati,”pesan Juniarti.

Juniarti berharap kasus wabah covid-19 bisa dengan segera tuntas lebih agar pasien meninggal akibat corona tidak bertambah lagi di Indonesia, khususnya di Kota Pontianak. Semoga pemerintah juga dapat menangani kasus ini dengan lebih baik agar yang sudah terpapar cepat pulih kembali.

“Terimakasih juga saya sampaikan untuk pihak kampus UBSI Pontianak yang selalu sigap mensupport dan membantu mahasiswanya dalam hal yang positif, juga para dosen yang membimbing mahasiswa dalam itu untuk menampilkan yang terbaik dalam kompetisi maupun kegiatan positif lainnya,” tutup Juniarti.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.