Ironi Seni Lukis di Kota Tua Jakarta

Para pelukis jalanan ini memajang karyanya ditrotoar jalanan tempat mereka berkesenian dan menggantungkan hidup, ditempat yang tidak banyak di lintasi para wisatawan sehingga tidak bisa menjadi bagian dari atraksi pariwisata. (Foto-foto : Kuncoro Widyo Rumpoko)
Para pelukis jalanan ini memajang karyanya ditrotoar jalanan tempat mereka berkesenian dan menggantungkan hidup, ditempat yang tidak banyak di lintasi para wisatawan sehingga tidak bisa menjadi bagian dari atraksi pariwisata. (Foto-foto : Kuncoro Widyo Rumpoko)

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Bising deru mesin kendaraan lalu lalang, berteman deretan tembok kusam hampir tak terurus. Disepanjang trotoar jalan Pintu Besar Selatan Tiga menuju perempatan Kota Tua. Terlihat jajaran pelukis jalanan cekatan menggores garis-garis sketsa diatas kanvas, sesekali terhenti berganti pandang  tajam kearah kanvas yang sudah mulai berisi goresan-goresan sketsa dan warna dengan berbagai karakter sesuai pesanan.

Mereka menggantungkan karyanya di tempat yang tidak banyak di lintasi para wisatawan sehingga kurang  menjadi bagian dari atraksi pariwisata Jakarta. Seni Lukis di Kota Tua ini adalah bagian dari cara menghidupkan wisata kota lama. Warga kota seharusnya merasa bangga dan berharga tatkala berjalan disitu, mengapresiasi dan mengkritik hasil karya seni para pelukis jalanan ini. Mau tak mau, keberadaan pelukis jalanan ini, telah menjadi bagian dari salah satu destinasi wisata di Kota Tua Jakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.