Bank Mandiri Kucurkan Pinjaman kepada Antam Senilai USD129 Juta

JAKARTA, AKSIKATA.COM – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memberikan fasilitas kredit investasi kepada Aneka Tambang (Antam) senilai USD129 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk refinancing atas pinjaman investasi Antam yang akan jatuh tempo pada Juni 2024.

Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo menyatakan, kerja sama ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi keuangan tanpa mengubah ketentuan pinjaman sebelumnya. Dengan refinancing ini maka tingkat suku bunga mengambang (floating) akan tetap kompetitif dibandingkan tingkat bunga pinjaman sebelumnya.

“Kami terus menjaga kekuatan keuangan perusahaan melalui inovasi bisnis untuk meningkatkan pendapatan, memastikan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajiban serta mendukung pendanaan untuk pertumbuhan perusahaan di masa depan,” jelas Arie dalam keterangan persnya, Kamis (19/9/2019).

Menurut Arie, Antam akan terus komitmen membangun kekuatan perusahaan dengan fokus pada pengembangan hilirisasi komoditas inti perusahaan yang berbasis pada nikel, emas dan bauksit. Dengan adanya kerja sama Bank Mandiri, maka bisa menguntungkan masing-masing perusahaan.

“Dengan tingkat pertumbuhan kinerja keuangan Perusahaan yang semakin solid, Antam mendapatkan fasilitas kredit investasi dengan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif sehingga dapat menurunkan beban keuangan Perusahaan,” ucap Arie.

Sementara itu Direktur Corporate Banking Mandiri Royke Tumilaar mengatakan, Antam perlu terus didukung dalam memperkuat kapasitas produksi dalam rangka memenuhi peningkatan kebutuhan industri lokal serta permintaan pasar internasional. “Kami berharap sinergi ini dapat meningkatkan kontribusi kedua BUMN pada pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Royke.

Penandatanganan kerjasama fasilias pinjaman kredit investasi ini menandai dukungan program-program atau proyek-proyek yang tengah dikembangkan Antam. Saat ini Antam tengah mengembangkan proyek hilirisasi strategis di antaranya yaitu Proyek Pengembangan Pabrik Feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun.

Selain itu juga Proyek Pembangunan Pabrik Smelter Grade Alumina Refinery ( SGAR ) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang akan dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas tahap pertama sebesar satu juta ton SGAR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.