200 Advokat FAPP Silahturahmi dengan Pimpinan TNI dan Polri

JAKARTA, AKSIKATA.COM– Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) bersilahturahmi dengan pimpinan TNI dan Polri di Mabes Polri Jln. Trunojoyo, Kebayoran Jakarta Selatan dan Mabes TNI di Jln. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Kamis kemarin.

Silahturahmi tersebut dibagi dalam dua kelompok. Pertama kelompok yang berjumlah 35 orang dibawah koordinasi Advokat Dr. Luhut MP. Pangaribuan yang juga Ketua Umum DPP PERADI bertemu dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Saat itu Panglima Hadi didampingi Kababinkum TNI, Mayjen TNI AD Joko Purwono.

Sementara 200 Advokat FAPP lainnya dibawah koordinasi Advokat Juniver Girsang dan Nelson Darwis yang juga pimpinan PERADI, diterima oleh Wakapolri Komjen Pol. Ari Dono Sumanto di Mabes Polri.

“Silaturahmi Kebangsaan antara FAPP dengan Pimpinan TNI-POLRI untuk memperkuat komitmen bersama menjaha NKRI,” ujar Advokat Petrus Selestinus selaku Ketua Tim Task Force FAPP.

Selain itu kata Petrus, pihaknya hendak menyampaikan apresiasi dan dukungan FAPP kepada TNI-POLRI atas prestasi besar yaitu sukses mengawal dan mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi bangsa Indonesia yang dihelat tanggal 17 April 2019 lalu.

“Mengamankan proses penghitungan dan penetapan perolehan suara hasil pemilu terutama menghalau para perusuh dalam tragedi 21 dan 22 Mei 2019, saat KPU menetapkan dan mengumumkan perolehan suara Paslon Capres 01 dan 02,” katanya.

Untuk itu FAPP kata Petrus, berharap agar TNI-POLRI sebagai representasi negara selalu hadir di tengah masyarakat terutama dalam sukses mengamankan perayaan Lebaran hingga persidangan sengketa pemilu di MK dalam bulan ke depan.

Dalam kesempatan itu kata Petrus, Panglima TNI menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Silaturahmi Kebangsaan pasca peristiwa 21 dan 22 Mei 2019 dari Para Advokat Pancasila.

Panglima TNI menjelaskan kondisi TNI dengan 3 (tiga) angkatan yaitu TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU bersama POLRI tetap kompak menjaga keutuhan NKRI termasuk selama 7 (tujuh) bulan mengawal kegiatan kampanye pemilu 2019.

Melihat dinamika politik yang terjadi sebelum dan selama masa kampanye kata Petrus, TNI-POLRI belajar dari peristiwa politik yang terjadi pada tahun 1998, berusaha keras menjaga kekompakan TNI-POLRI untuk tetap solid dan profesional menghalau perusuh dan siapapun yang mencoba mengganggu Ideoligi Pancasila dan keutuhan NKRI,

“Karena bagi TNI, POLRI apabila TNI-POLRI bersatu dengan seluruh rakyat Indonesia, maka keutuhan NKRI dengan dasar Ideologi Pancasila tidak dapat dan tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun juga atau sudah menjadi harga mati sehingga sudah menjadi komitmen TNI-POLRI akan tetap mempertahankan sampai titik darah penghabisan,” jelasnya.

Panglima TNI kata Petrus meminta agar FAPP menjadi bagian dari elemen bangsa ini untuk bersama sama menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. “Jika kita tidak bersatu maka, bangsa ini akan pecah menjadi 8 (delapan) negara dan itu yang kita tidak inginkan,” kata Pangila TNI yang diucapkan Petrus.

Mengakhiri Silaturahmi Kebangsaan, FAPP membacakan pernyataan dukungan dan ucapan terima kasih dari FAPP kepada Pimpinan TNI-POLRI dan seluruh anggotanya diiringi dengan penyerahan Plakat FAPP kepada Panglima TNI dan sebaliknya Panglima TNI-pun menyerahkan Plakat TNI kepada FAPP sebagai simbol kesetian dan komitmen bersama menjaga NKRI.

Dr. Luhut Pangaribuan dalam bagian penutup Silaturahmi Kebangsaan menegaskan bahwa Kepampuan dan Profesionalisme pimpinan TNI-POLRI menjaga soliditas Pimpinan serta mampu mempertahankan komitmennya untuk tetap bersama rakyat menjaga keutuhan NKRI dan tetap berpijak pada Konstitusi yaitu UUD 1945, telah membawa sukses besar menghadapi perilaku pihak ketiga yang mencoba membangun Radikalisme, Intoleransi dan Terorisme serta memaksakan Ideologi lain menggantikan Pancasila dan memecah belah NKRI.

“Karena itu kita patut memberi apresiasi dan mendukung,” tegasnya. (HOLANG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.