JAKARTA, AKSIKATA.COM – Kisah asmara segitiga mewarna pembunuhan terhadap Budi Hartanto (28), warga Kota Kediri, Jawa Timur, yang berprofesi sebagai Guru Honorer dan guru tari itu. Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Surabaya, Jumat (12/4/2019).
Budi disebut memiliki hubungan asmara dengan Ajis Prakoso dan Aris Sugianto, dua pria yang membunuh dan memenggal kepalanya. Namun, polisi belum menjelaskan secara rinci persoalan asmara apa yang akhirnya keduanya tega membuat Budi dan memotong kepalanya.
“Mereka diduga memiliki hubungan spesial dengan korban. Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban. Pembunuhan itu akibat cemburu dan adanya dugaan cinta segitiga,” kata Frans. “Hubungannya ini akan kita dalami,” tambah dia.
Baik Budi, Ajis maupun Aris tergabung dalam sebuah komunitas yang tak disebutkan oleh polisi komunitas apa.
“Mereka bersama korban diketahui terlibat dalam sebuah komunitas, mereka mengenal saat bertemu di sana,” jelas Frans.
Barung juga bilang AP dan AJ memiliki kecenderungan perilaku yang ‘lemah gemulai’, tidak gagah perkasa seperti pria sejati pada umumnya. “Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai,” katanya.
Pembunuhan terhadap Budi berdasarkan pengakuan pelaku, sudah direncanakan. Budi dieksekusi di sebuah warung kopi yang berada di Jalan Surya, Kabupaten Kediri itu. Lokasi itu sengaja disewa oleh Ajis. Mayatnya kemudian dimasukan ke dalam koper hitam yang juga sudah disiapkan.
Setelah Budi tewas akibat luka senjata tajam, Ajis kemudian memotong kepala Budi, Aris kemudian melanjutkan pekerjaan itu. Begitu kepala dan badan terpotong, keduanya lalu memasukan badan Budi ke dalam tas koper dengan cara menekuknya. Badan Budi yang berada dalam koper lalu dibuang ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar. Sementara kepala Budi di kubur di tempat lain di Kabupaten Kediri.
“Jadi memang ada persiapan pelaku sebelum membunuh. Ada koper yang dipersiapkan, lalu ada senjata tajam yang dipersiapkan dan tempat membuang (mayat),” jelas Frans.
Seperti diberitakan sebelumnya, kedua pelaku berinisial Aris Sugianto dan Ajis Prakoso berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda. Aris ditangkap ditangkap di Jakarta, Kamis (11/4/2019) sore, sedangkan Ajis di tangkap di Desa Bleber Kras, Kediri, pada hari yang sama di malam harinya. (FATTI)