JAKARTA, AKSIKATA.COM – PT Asri Pancawarna, produsen keramik homogen (homogenous tile/granit) merek Indogress dan Decogress mengincar kenaikan penjualan sekitar 20%-30% dibandingkan dengan tahun 2018.
Hingga akhir tahun 2019, Asri Pancawarna mematok target penjualan domestik tumbuh 20% dan pasar ekspor naik 10%. “Kami optimistis tercapai, karena sejak Januari da Februari 2019, tren penjualan Indogress dan Decogress sudah ada indikasi meningkat 10-20%,” ujar John Suhanto, Presiden Direktur PT Asri Pancawarna dalam acara product launching dan gathering dengan partner retailnya yang berada di wilayah DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain dipasarkan ke segmen ritel melalui jaringan distributor dan toko-toko bahan bangunan, produk-produk Indogress dan Decogres juga dipasarkan ke project-project properti berskala besar, baik yang dikelola oleh badan usaha milik negara (BUMN) maupun pengembang perumahan swasta.
Permintaan terbesar dari BUMN datang antara lain dari PT Wijaya Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero). “Untuk segmen perumahan, kita juga memasok untuk PT Agung Sedayu dan Summarecon,” jelas John.
Produk Indogress dan Decobress ini juga telah dipercaya di proyek infrastruktur bandara berskala besar antara lain untuk seperti proyek Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Internasional Kertajati di Majalengka. “Kami menargetkan penjualan meningkat 20-30 persen tahun ini dengan komposisi penjualan ritel dan proyek masing-masing 30 dan 70 persen,” ujarnya.
Dijelaskan John, market share Indogress untuk produk granite tile di pasar lokal saat ini mencapai 30-40 persen dari lima produsen granite tile yang ada saat ini.
Sementara, penjualan terbesar ditujukan ke pasar di Pulau Jawa mencapai sekitar 50-60 persen. Bahan baku didatangkan dari berbagai daerah seperti Lampung, Bangka Belitung, Banjarnegara, dan Pulau Kalimantan.
Terkait pasar ekspor, produk Indogress dan Decogress sudah menembus 10 negara, antara lain Jepang, Korea, Thailand, Vietnam, Kamboja, Argentina serta lainnya. “Masing-masing negara memiliki selera konsumen yang berbeda. Di Jepang misalnya, pelanggan lebih menyukai granit outdoor, tidak licin, tekstur kasar atau rock dan pasarnya langsung end user,” John memaparkan.