Jakarta – Pendiri PT Totalindo Eko Persada Tbk, Donald Sihombing masuk jajaran orang terkaya dunia asal Indonesia dalam laporan Forbes. Perusahaan yang didirikannya diketahui membangun proyek-proyek besar seperti Hotel Four Seasons, Hotel Mulia, dan lain-lain.
Perusahaannya, kini juga masuk ke bisnis rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) DP Rp 0 milik Pemprov DKI Jakarta.
Lalu, bagaimana keuntungan bisnis di rumah MBR?
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Eko Heripoerwanto menjelaskan, untuk harga jual rumah MBR saat ini berdasarkan harga yang maksimum yang ditetapkan pemerintah tahun 2018. Untuk kenaikan harga atau harga baru di 2019, saat ini sedang menunggu restu Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Untuk keuntungan, dia bilang, pengembang sendiri akan menentukan besar keuntungan (margin). Besaran keuntungan ini berlaku kompetisi pasar.
Artinya, lanjutnya, semakin besar pengembang mengambil untuk maka berpotensi ditinggal konsumen.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengembang diminta mengatur sendiri margin dan seterusnya. Kan ini kompetisi pasar, jadi kalau pengembang dirasa oleh konsumen terlalu besar mengambil untung, ya pengembang lainnya akan masuk, pilihan buat konsumen mana yang paling murah,” ujarnya, di Kementerian PUPR Jakarta, Jumat (8/3/2019).
Soal rata-rata margin, Eko enggan berkomentar. Dia minta agar ditanyakan langsung ke pengembang.
“Tanya aja ke pengembang,” sambungnya.
Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance