JAKARTA, AKSIKATA.COM – Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan ke-47 dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PWI Pusat, Atal S Depari. Kegiatan yang diikuti 21 peserta ini diadakan di Gedung Sasana Karya Karsa, Auditorium PWI DKI Jakarta, Jl. Suryo Pranoto No 8, Jakarta Pusat (15/7/2020).
UKW Angkatan ke-47 berlangsung selama 2 hari mulai 15-16 Juli 2020. Berbeda dengan pelaksanaan sebelumnya, UKW kali ini hanya diikuti peserta untuk tingkat Muda dan Utama saja. Sementara tingkat Madya tidak ada peserta.
Menurut Atal S Depari, ia merasa bangga karena pelaksanaan UKW bisa dilaksanakan di tengah masih tingginya kasus Covid-19. Untuk itu pelaksanaan UKW kali ini dibatasi jumlah pesertanya dan dilakukan dengan memenuhi syarat pencegahan penyebaran Covid-19.
“Saya berharap meski berlangsung UKW di tengah-tengah Covid-19, pelaksanaan UKW tetap mengikuti Protokol kesehatan yang berlaku selama masa PSBB,” ujarnya.
Beberapa persyaratan yang harus dipatuhi peserta UKW antara lain, menggunakan masker atau face shield, membawa handsanitizer, menjaga jarak selama UKW berlangsung dan tentu saja kondisi kesehatan yang prima.
“Permintaan untuk UKW di daerah sudah banyak, namun karena masih pandemi makanya kita batasi. Apalagi ada beberapa persyaratan seperti harus melakukan rapid test di bandara dan hal lainnya. Itulah yang kita masih menunda pelaksanaan UKW di daerah,” ujar Atal S Depari.
Dalam pelaksanaan UKW angkatan ke-47 ini ada tiga penguji di antaranya Guru Besar UI Prof Rajab Ritonga, Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah dan Ketua Komisi Kompetensi Wartawan PWI Pusat, Kamsul Hasan.
Ditambahkan Sekretaris PWI DKI Kesit, pelaksanaan UKW PWI mengacu pada Standar Bakuan Kompetensi yang disusun Dewan Pers. “Pelaksanaan UKW dilaksanakan dengan menjunjung independensi tinggi dan profesionalisme tinggi,” ujar Kesit.
Hal senada juga diungkapkan Prof Rajab Ritonga yang juga berkesempatan menutup acara pelaksanaan UKW ke-47 ini, peserta yang sudah lolos dan dinilai layak kompeten harus menjadi wartawan yang memahami tugas jurnalistik dengan benar.
“Jadilah wartawan yang terus belajar, jangan pernah merasa puas dengan hasil Anda hari ini. Jadilah berbeda dengan wartawan lainnya, apalagi yang belum mengikuti UKW. Seorang wartawan juga dituntut bisa paham dengan kerjanya, tidak sekadar ingin menulis berita, namun harus melihat dampak berita yang akan dituangkan apakah bermanfaat atau tidak, apalagi jika menyangkut kesatuan bangsa,” katanya berpesan.