JAKARTA, AKSIKATA.COM – Transportasi umum Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta fase I rute Lebak Bulus-Bundaran HI akhirnya diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Minggu (25/3/2019).
Dalam persemian itu, Jokowi didamping di antaranya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo, serta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara.
“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim MRT fase pertama saya nyatakan dioperasikan,” kata Jokowi, Minggu (24/3/2019).
Presiden Joko Widodo menyebutkan setelah pengoperaaian MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI, pemerintah melanjutkan pembangunan fase II Bundaran HI-Kota.
“Pembangunan fase II ini paralel dengan pembangunan east west atau jalur barat timurnya. Ini kita kerjakan beriringan,” katanya.
Dia berharap dalam waktu 10 tahun dapat terbangun jalur moda raya terpadu (MRT) di wilayah Jakarta dan sekitarnya. “Ini kita harapkan dalam 10 tahun sepanjang 231 km bisa kita selesaikan,” kata Presiden Jokowi
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan mulai Senin (25/3/2019) hingga April 2019, MRT akan beroperasi mulai pukul 05.30 – 22.30 WIB.
Anies pun mengucapkan terima kasih kepada para pekerja pembangunan MRT yang sudah bekerja selama 24 jam untuk merampungkan proyek kolosal tersebut. Hal tersebut diunggah Anies pada laman instagram dan facebook resmi pada akun Anies Baswedan. Anies menyertakan 10 foto kegiatan pekerjaan pembangunan MRT.
Dia mengatakan sudah berkali-kali naik MRT, tapi tadi pagi berbeda. Pagi ini bersejarah karena MRT akan diresmikan. Di perjalanan menuju lokasi acara, wajah para pekerja itulah yang muncul di benaknya.
Para pekerja yang berpeluh siang malam, Anies tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, para pekerja masih berkeringat.
Berikut isi surat terbuka Anies:
Kepada Yth.
Para Pekerja Pembangunan MRT Jakarta
Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,
Ibu dan Bapak yang saya hormati, saya menuliskan pesan ini untuk ucapkan terima kasih. Mengirimkan apresiasi pada semua yang pernah bekerja untuk membangun MRT ini.
Saya sudah berkali-kali naik MRT, tapi tadi pagi berbeda. Pagi ini bersejarah karena MRT akan diresmikan. Di perjalanan menuju lokasi acara, wajah para pekerja itulah yang muncul di benak saya.
Mereka yang berpeluh siang malam. Saya tahu persis karena hampir setiap malam lewat sekitar tiang-tiang pancang. Di malam gulita, saat mayoritas warga telah tidur, Anda semua masih berkeringat. Bekerja tanpa henti.
Ibu, Bapak dan Saudara semua, kerja keras itu, butiran keringat jernih itu yang membuat bangsa kita bisa cemerlang. MRT adalah kristal cemerlang dari keringat Ibu, Bapak dan Saudara semua.
Kita tahu bahwa Borobudur itu dibangun selama lebih dari 100 tahun; bangsa kita memang punya stamina untuk membuat karya monumental lintas masa. Kita kagum karyanya tapi tak pernah kenal nama-nama para pekerjanya. Memang para pekerja di balik karya besar selalu tersembunyi, tapi karyanya dirasakan dan membanggakan.
Saya sudah meminta kepada Direksi PT. MRT bahwa kali ini harap dicatat setiap nama yang terlibat, sekecil apapun termasuk para pekerja paling operasional. Dokumentasikan semua, dan izinkan kami, bangsa Indonesia, mengenal orang-orang yang bekerja keras dalam sunyi untuk mengubah wajah ibu kota.
Hari ini mungkin Anda di rumah, menonton di televisi atau membaca beritanya. Anda tidak berada di lokasi, tak menyaksikan langsung hasil kerja keras yang anda lakukan. Tapi ketahuilah, tepuk tangan tadi membahana. Ribuan bertepuk-tangan. Izinkan saya menegaskan bahwa tepuk tangan itu sesungguhnya untuk Anda, untuk tiap jiwa yang bekerja dalam senyap.
Bapak, Ibu dan Saudara semua, Anda telah mengubah wajah ibu kota, hasil kerja Anda akan memudahkan hidup jutaan orang selama puluhan tahun yang akan datang. Mereka semua hampir pasti tidak kenal dengan nama Anda tapi semua pasti merasakan karya Anda yang akan berbekas sepanjang sejarah.
Kami yang berdiri di atas panggung saat ini, gelintiran jumlahnya, tak sebanding dengan Ibu-Bapak yang ratusan ribu jumlahnya yang bekerja tak tampak, jauh dari sorotan publik.
Atas nama rakyat Jakarta, saya mengirimkan rasa terima kasih dan rasa hormat pada Ibu, Bapak dan Saudara semua. Di manapun Anda berada, kami mendoakan. Semoga tiap butir keringat itu akan dicatatat sebagai amal shaleh, dan setiap kemudahan yang dirasakan oleh pengguna MRT akan dicatat sebagai amal jariyah bagi Anda semua.
Wassalamu’alaikum warrahmatulahi wabarakatuh.
Salam, Anies Baswedan