Menguak Sindikat Perdagangan Anak, Bilqis Diculik dan Dijual ke Jambi

MAKASSAR, AKSIKATA.COM — Hari Minggu pagi itu seharusnya menjadi momen sederhana penuh kebahagiaan. Dwi Nur Mas, seorang ayah berusia 34 tahun, membawa putrinya Bilqis Ramdhani (4 tahun) ke Taman Pakui Sayang, Makassar, untuk bermain sambil menemaninya berlatih tenis. Namun dalam hitungan menit, kebahagiaan itu berubah menjadi mimpi buruk. Bilqis hilang dari pandangan, diduga diculik oleh seorang wanita misterius yang terekam kamera CCTV.

Kepanikan menyelimuti keluarga. Dwi Nur Mas mengaku hatinya hancur. “Perasaan saya campur aduk, tidak tahu di mana anak saya,” ujarnya dengan suara bergetar. Informasi simpang siur beredar di media sosial, menyebut Bilqis telah dibawa ke Jawa. Namun sang ayah tetap yakin putrinya masih berada di Makassar.

Pencarian intensif dilakukan oleh Polrestabes Makassar, dibantu oleh masyarakat. Namun harapan baru muncul tujuh hari kemudian. Pada 9 November 2025, Bilqis ditemukan dalam keadaan selamat di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi — lebih dari 2.600 kilometer dari tempat ia menghilang.

Menurut Kapolres Merangin, AKBP Kiki Firmansyah Effendi, penemuan Bilqis merupakan hasil kerja sama lintas wilayah. “Bilqis ditemukan di wilayah Kabupaten Merangin. Kami hanya membackup personel dari Polrestabes Makassar, dibantu juga oleh Resmob Polda Jambi dan Polres Kerinci,” jelasnya.

Bilqis ditemukan di lokasi terpencil dekat permukiman Suku Anak Dalam, dalam kondisi trauma dan ketakutan. Ia diduga menjadi korban sindikat perdagangan anak. Dalam video interogasi yang viral, seorang wanita—terduga pelaku—mengaku menjual Bilqis seharga Rp3 juta kepada seseorang yang identitasnya belum diketahui.

Kronologi lengkap kasus ini dimulai dari hilangnya Bilqis pada 2 November di Taman Pakui Sayang. Setelah sepekan pencarian, polisi berhasil melacak keberadaan Bilqis melalui koordinasi antarwilayah. Pada 8 November, tim gabungan menemukan Bilqis di Jambi dan langsung menghubungi keluarganya melalui panggilan video. Tangis haru pecah di rumah keluarga Bilqis di Jalan Pelita 2, Lorong 9, Kecamatan Rappocini, Makassar.

Tiga pelaku kini telah ditangkap dan tengah menjalani proses hukum. Polisi menduga kuat bahwa penculikan ini bukan tindakan tunggal, melainkan bagian dari jaringan perdagangan anak yang melibatkan lintas pulau.

Kepolisian mengimbau orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melapor jika terjadi hal mencurigakan.

Kini Bilqis telah kembali ke pelukan keluarganya. Meski luka batin belum sepenuhnya sembuh, senyum kecilnya menjadi simbol harapan bahwa keadilan akan ditegakkan.