Desa Kertarahayu Luncurkan Program Digitalisasi Wisata, Dongkrak Daya Tarik dan Ekonomi Lokal

BEKASI, AKSIKATA.COM – Desa Kertarahayu di Kecamatan Setu, menegaskan langkah strategisnya dalam mengembangkan desa pariwisata dengan membuat workshop program bertema Meningkatkan (DAWISMAPAN) Daya Tarik Wisata melalui Media Pemasaran Digital Berkelanjutan, Jumat (19/9/2025), di Kampoeng Kita, Bekasi.

Dalam kesempatan tersebut diluncurkan pula  aplikasi berbasis web yaitu pesonadesakertarayahu.com.  Program ini memadukan kekayaan alam dan budaya desa dengan teknologi digital, sekaligus menjadi bukti bahwa inovasi pemasaran dapat menjadi motor penggerak ekonomi lokal.

Berangkat dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), Kurniawan Prambudi Utomo, SE, MM yang didampingi mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika, Kesya Suciani Putri dan Bathari Maharani, mengatakan  bahwa program ini menggandeng kelompok sadar wisata (Pokdarwis), pelaku UMKM, dan perangkat desa. Mereka menjalani pelatihan intensif digital branding, pengelolaan situs pesonadesakertarahayu.com, pembuatan konten kreatif, hingga optimasi mesin pencari (SEO) dan manajemen media sosial.

“Kami tidak sekadar mengenalkan destinasi, tetapi membangun sistem promosi yang konsisten dan bisa diukur. Digitalisasi membuat Kertarahayu menembus pasar wisata yang jauh lebih luas,” tegas dua narasumber pelatihan yang kompeten dibidangnya, Muhammad Muharrom, S. Kom, M. Kom dan Zahra, S. Pd, M.M.

Dampak program terlihat nyata. Bedasarkan hasil kuesioner menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan, setelah workshop, tidak ada penilaian rendah; hanya 4,5 % berada di skor 3, sedangkan 40,9 % memberi skor 4 dan 54,5 % memberi skor 5.

Ini menegaskan pelatihan berhasil meningkatkan kemampuan mitra hingga 100 % menandakan lonjakan kemampuan manajerial dan pemasaran daring. Situs desa kini dilengkapi reservasi berbasis web yang juga bisa diakses melalui andriod dan WhatsApp, memudahkan wisatawan memesan paket wisata Kampoeng Kita, Saung Joglo, hingga Cirangon Waterpark.

Peningkatan kunjungan wisata membawa efek ganda bagi UMKM di desa wisata tersebut. Penjual kuliner, penyedia homestay, hingga pengrajin lokal mulai merasakan kenaikan pendapatan, sementara warga memperoleh peluang kerja baru di sektor pariwisata.

Ketua Pokdarwis Kertarahayu, Iwan, menekankan keseimbangan antara teknologi dan keberlanjutan lingkungan. “Digitalisasi hanyalah alat. Semangat gotong royong dan pelestarian alam tetap menjadi inti pengembangan wisata Kertarahayu,” ujarnya.

Keberhasilan DAWISMAPAN menjadikan Desa Kertarahayu contoh nyata bagaimana desa wisata dapat melompat dari promosi tradisional menuju ekosistem pemasaran modern tanpa kehilangan identitas lokal melalui sentuhan digital, baik melalui web, instragram dan tiktok.

Model ini dipandang relevan untuk direplikasi desa-desa lain yang ingin menyeimbangkan inovasi teknologi dengan pengelolaan pariwisata berbasis komunitas dan lingkungan.

Dengan pijakan digital yang kokoh dan partisipasi warga yang solid, Kertarahayu menunjukkan bahwa desa wisata dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi sekaligus etalase pariwisata berkelanjutan Indonesia di era digital.