Dampak Perkembangan AI, Banyak Pekerjaan Akan Hilang

JAKARTA, AKSIKATA.COM – Menandai peluncuran Universitas Nusa Mandiri (UNM) AI Center di UNM kampus Margonda, Depok, digelar seminar bertajuk “AI Outlook 2025: Tren, Tantangan, dan Inovasi” yang dihadiri oleh akademisi, pemimpin industri, dan mahasiswa, pada Rabu, 18 Desember 2024 lalu.

Acara ini menghadirkan Dian Martin, Ketua Asosiasi Pengguna AI Indonesia, sebagai pembicara yang membahas tentang “AI & Masa Depan Pekerjaan: Tantangan dan Solusinya” di Indonesia. Dian mengeksplorasi dampak AI di berbagai industri, aspek etika, serta pentingnya mengembangkan talenta lokal untuk mendorong inovasi.

Dalam materinya, Dian menyampaikan bahwa perkembangan AI (Artificial Intelligence) di Indonesia saat ini memberikan dampak yang signifikan. Ada sejumlah pekerjaan yang akan hilang, seperti admin kantor, kasir, junior akuntan, data entry, script writing dan sebagainya.

“Akan ada sekitar 45% pekerjaan yang terotomatisasi, artinya, hampir sebanyak 4,5 juta pekerja yang sudah bekerja akan terdampak,” ungkap Dian.

Menurut Dian, manusia harus berkolaborasi dengan AI agar dapat tetap relevan di pasar kerja yang semakin dipengaruhi oleh teknologi otomatisasi. “AI tidak akan menggantikan nanusia, tapi manusia yang berkolaborasi dengan AI dapat menggantikan manusia yang tidak berkolaborasi dengan AI,” katanya.

Dian juga mengajak generasi muda untuk berkolaborasi dengan AI dalam pemanfaatannya, agar hadirnya AI tidak malah membuat generasi muda malas atau kurang produktif. Karena kehadiran AI bisa mengubah pola permainan lintas generasi.

“Generasi Z memiliki potensi kreativitas yang lebih tinggi dibanding generasi kolonial dan milenial. Oleh karena itu, gunakan AI dengan bijak agar semakin kreatif dan inovatif,” pungkasnya.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih dalam mengenai tren AI, tantangan yang dihadapi, serta inovasi-inovasi yang dapat diimplementasikan untuk memaksimalkan potensi AI di berbagai industri.